Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal Nasi Jamblang, Kuliner Khas Cirebon yang Sudah ada Sejak Zaman Belanda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi Jamblang Bu Nur, kuliner di Cirebon.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara tentang Cirebon, Jawa Barat tentu tak lepas dari kuliner khasnya yakni Nasi Jamblang.

Nasi jamblang yang terdiri dari berbagai macam lauk pauk dengan tambahan nasi dan dibungkus daun jati sehingga menambah keunikannya.

Nasi jamblang banyak dikonsumsi saat sarapan dan makan siang tiba.

Tak hanya populer sekarang, nasi jamblang ini ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Nah, kali ini TribunTravel telah merangkum dari berbagai sumber, berikut keunikan nasi jamblang khas Cirebon, Jawa Barat.

Baca juga: Mengenal Anyang, Kuliner Khas Medan yang Langka dan Hanya Disajikan saat Buka Puasa

1. Sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda

Nasi Jamblang Ibu Nur, Cirebon (Instagram/ @makanmain)

Nasi jamblang menjadi penyelamat bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat di masa penjajahan Belanda.

Di mana pada masa tersebut, ada kerja paksa yang melibatkan ribuan warga setempat untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.

Di saat itu, disebutkan bahwa daun jati yang menjadi pembungkusnya.

Daun jati ampuh untuk mengawetkan nasi yang dibagikan kepada para pekerja paksa.

2. Tidak berkaitan dengan tumbuhan jamblang

Banyak orang yang mengira jika kuliner ini, disebut berasal dari tumbuhan atau pohon jamblang.

Namun, ternyata nasi jamblang tak ada kaitannya sama sekali.

Dari kata Jamblang diambil dari nama sebuah desa di sebelah barat Kota Cirebon, yaitu Desa Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Desa ini merupakan sentra dari kuliner Cirebon yang khas.

Halaman
12