Hingga akhirnya, raja memerintahkan seorang asistennya untuk bertugas sebagai juru masak di istana.
Asisten tersebut pun meracik beras dan sayur-mayur menjadi makanan dan obat untuk raja.
Saat disajikan, raja pun menyukai makanan buatan asistennya tersebut.
Lalu, raja menanyakan tentang daun yang dirasakan saat menyantap bubur.
Pada akhirnya bubur yang disantap sang raja diberi nama Bubur Pedas yang hingga kini semakin populer di Kalimantan Barat.
2. Sebagai makanan untuk berhemat
Bubur Pedas hanya akan dibuat pada saat acara kerajaan atau upacara-upacara adat yang sifatnya sakral.
Semakin berjalannya waktu, bubur pedas biasa dimakan oleh masyarakat Sambas untuk menghemat biaya.
Apalagi saat itu stok makanan mulai menipis secara terus menerus, bahkan juga terjadi saat perang.
Kondisi tersebut membuat masyarakat Sambas harus memutar otak untuk masak tanpa mengeluarkan biaya.
Cara tersebut adalah dengan membuat bubur pedas yang bahan-bahannya dapat diambil dari perkebunan di lingkungan sekitar.
3. Makna nama bubur pedas
Pasti kamu mengira bahwa bubur khas Sambas ini memiliki rasa yang super pedas.
Padahal kalimat pedas' hanya perumpamaan dari suku Melayu.
Jika dirasakan, rasa pedasnya tidak berlebihan, rasa pedas itu dihasilkan dengan lada yang telah disangrai.