Pada 1979, popularitas mereka meningkat lagi ketika Sony mulai menjual pemutar kaset portabelnya, Walkman.
Tahun komersial terbesar kaset tape adalah tahun 1989 di mana penjualannya lebih dari lima ratus juta.
Seperti disebutkan sebelumnya, pita kaset bermutu tertinggi adalah variasi partikel logam.
Sayangnya, produksi semacam ini dihentikan pada tahun 2001.
Maxell sekarang menjadi satu-satunya distributor kaset yang masih hidup di Jepang, memindahkan sekitar 8 juta kaset (eksklusif kaset Tipe I / Ferric / normal) per tahun.
Namun belakangan ini dan mungkin sebagian karena kelangkaannya, kaset menjadi lebih populer di kalangan anak muda.
Kaset tape ini tidak pernah kehilangan penggemar setia, baik tua maupun muda.
Beberapa lagu baru bahkan masih dirilis khusus dalam format kaset.
Namun daya tarik kaset tidak hanya terbatas pada kepraktisannya.
Mereka telah bergabung dengan kaset VHS, mewakili getaran dan nostalgia abad ke-20 dengan kotak plastik tebal, lubang "mata" bergerigi kecil, dan gulungan pita bening.
Di zaman yang semakin digital, tidak heran jika beberapa penggemar musik yang berdedikasi ingin mempertahankan peninggalan kecil masa lalu, baik secara metaforis maupun harfiah.
Mungkin saja dalam 20 tahun atau lebih kita akan melihat kebangkitan iPod klasik. (TribunTravel.com/tyas)
Baca juga: Viral di TikTok, Cara Bersihkan Pemanggang Restoran Cepat Saji Ini Bikin Pelanggan Terkesan
Baca juga: Jepang Punya Kuliner Unik, Ramen Berkuah Cokelat Spesial untuk Hari Kasih Sayang
Baca juga: 3 Negara untuk Dikunjungi saat Solo Traveling, Jepang Dikenal Ramah pada Turis Asing
Baca juga: Wah, Jepang Hadirkan Kereta Bertema Mario Bros, Seperti Apa Ya?
Baca juga: Kondom Berusia 120 Tahun Ditemukan di Jepang
Baca tanpa iklan