Beberapa kawasan hanya mengizinkan wisatawan selama waktu yang ditentukan atau pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.
Saat ini ada 55 Hotel dan Restoran berada di bawah pedoman "aman tingkat satu".
Mereka tidak diizinkan untuk menerima tamu lokal atau mengadakan acara apa pun saat mereka masih menjadi bagian dari "gelembung biologis".
Selain membayar penerbangan dan akomodasi, wisatawan bertanggung jawab atas biaya asuransi kesehatan yang disetujui pemerintah Sri Lanka ($ 12 AS) hingga tes Covid-19 di dalam negeri (masing-masing $ 40).
Wisatawan yang datang ke Sri Lanka harus menunjukkan bukti tes Covid-19 dengan hasil negatif yang diambil dalam 96 jam perjalanan dan mengisi formulir pernyataan kesehatan online.
Wisatawan akan di tes kembali dengan biaya sendiri pada hari-hari berikutnya.
Setelah 2 minggu berlalu dengan hasil tes negatif, wisatawan dapat menginap di hotel yang telah disetujui dan disarankan tidak menggunakan angkutan umum.
Semua wisatawan harus mengjukan visa online dan menggunakan aplikasi Visit Sri Lanka.
Aplikasi ini akan digunakan untuk pelacakan kontak serta menyimpan informasi tentang hasil tes dan pemesanan hotel.
Sementara, hampir semua negara dapat menunjukkan bahwa pendapatan pariwisatanya telahterpukul di tengah pandemi Covid-19.
Ditambah dengan adanya serangkaian serangan di Kota Kolombo pada Minggu 2019 sangat merusak pemandangan wisata di Sri Lanka dan baru saja menyelesaikan membangun kembali infrastrukturnya ketika masa pandemi.
Menyusul adanya wabah Covid-19 awal tahun 2020, sebagian besar negara di Asia menutup perbatasan mereka untuk berwisata dan hanya ada beberapa wisata yang telah di buka sejak awal 2020 itu.
Sri Lanka akan bergabung dengan Maladewa sebagai satu dari dua tujuan di kawasan dengan perbatasan terbuka untuk turis asing.
Baca juga: 6 Cara Membuat Paspor di Masa Pandemi COVID-19, Daftar Dulu Lewat Apapo
Baca juga: Ada Kasus Covid-19 Baru, Penangguhan Travel Bubble Australia dengan Selandia Diperpanjang
Baca juga: Terdampak Covid-19, Lebih dari Setengah Pilot Maskapai Penerbangan di Dunia Saat Ini Tidak Bekerja
Baca juga: Bangkrut Akibat Pandemi Covid-19, Maskapai Penerbangan Thailand Kini Jual Gorengan
Baca juga: Mengenal Kolonya, Cairan Pembersih Tangan Tradisional Turki yang Disebut Bisa Menghalau Covid-19
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)