"Ada beberapa studi terkait efektivitas vaksin dalam mengurangi risiko transmisi, dan kami sedang mengawasi hal tersebut dengan seksama," kata Lawrence Wong dalam parlemen.
Namun, lanjut Lawrence, Singapura masih tetap akan melakukan pendekatan yang hati-hati.
Wisatawan yang sudah menerima vaksin Covid-19 tetap harus diperiksa sesuai kebijakan di perbatasan.
Mereka juga tetap diwajibkan untuk melakukan karantina, sama seperti para pelaku perjalanan yang belum divaksinasi.
Hingga kini masih belum jelas bagaimana vaksin Covid-19 akan mempengaruhi perjalanan.
Pasalnya, masih belum jelas sebesar apa vaksin bisa mengurangi risiko transmisi dan infeksi, serta berapa lama efek tersebut akan berlangsung.
Namun, dengan adanya pengawasan seksama dari pemerintah Singapura terkait efektivitas vaksin dalam mengurangi risiko transmisi Covid-19, Lawrence mengatakan bahwa kegunaan utama vaksin adalah melindungi mereka yang sudah divaksinasi.
Maka dari itu, ada kemungkinan bahwa vaksin bisa saja mengurangi penyebaran virus.
"Jika ada bukti jelas risiko transmisi bisa dikurangi secara signifikan, kami tentu saja akan mempertimbangkan beberapa relaksasi terkait SHN (stay home notice atau karantina) untuk para pelaku perjalanan yang sudah divaksin," tutupnya.
Baca juga: Segera Hadir! Mesir Bangun Jalur Kereta Cepat Rute Laut Merah-Mediterania
Baca juga: Uang Kertas 20 Dolar AS dengan Tempelan Stiker Pisang ini Dilelang Seharga Rp 1,7 Miliar, Kok Bisa?
Baca juga: Waspada! Pemalsu Hasil Swab Timbulkan Klaster Covid-19 di Pesawat
Baca juga: Videonya Viral, Langgar Protokol Kesehatan hingga Berkegiatan Bisnis, Turis Ini Akhirnya Dideportasi
Baca juga: 4 Cara Merayakan Imlek di Tengah Pandemi, Tetap Dekat Meski Harus Jaga Jarak
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
Baca tanpa iklan