Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengapa Lampion Identik dengan Perayaan Tahun Baru Imlek? Inilah Penjelasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lampion yang dipasang di kawasan Pasar Gede, Solo.

Sehingga orang tersebut senantiasa dapat memudahkan jalan untuk menggapai puncak dari tujuan kehidupan dengan adanya respon sosial yang baik.

Makna warna merah pada lampion

Warna merah pada lampion memiliki makna tersendiri.

Yakni, simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dnegan keberuntungan, rezeki dan kebahagiaan.

Sementara, saat lilinnya dinyalakan, maka cahaya merah ini melambangkan harapan dan semangat yang menyala-nyala.

Sehingga nantinya dengan berdoa, berusaha, dan berharap yang terbaik kepada Sang Pencipta maka seseorang akan selalu diberikan kebahagiaan dan keberuntungan yang mengiringi setiap langkahnya.

Bagi warga Tionghoa, lampion juga memiliki arti kebersamaan, persatuan, bisnis yang lancar dan sukses, semangat, kebahagiaan dan sebagai penerang dalam hidup.

Selain itu, lampion juga menggambarkan sebagai pengusir kekuatan jahat.

Kekuatan jahat ini berasal dari raksasa yang murka bernama Nian.

Sehingga, lampion yang terpasang di rumah warga Tionghoa bertujuan untuk mengusir pengaruh jahat yang akan memasuki rumah tersebut.

Seiring berjalannya perkembangan zaman, kini lampion dibuat dengan beragam bentuk sehingga membuat Perayaan Tahun Baru Imlek semakin meriah.

Baca juga: 6 Kue Tradisional Khas Imlek, Ada Kue Keranjang hingga Kue Tapel

Baca juga: 10 Fakta Tahun Baru Imlek, Identik dengan Warna Merah hingga Disebut Festival Musim Semi

Baca juga: Berburu Pernak-Pernik Khas Perayaan Tahun Baru Imlek di Pasar Glodok, Jakarta Barat

Baca juga: 5 Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia yang Unik, Ada Mandi Bersama di Sumur Tujuh Lubang

Baca juga: 7 Hal yang Identik dengan Perayaan Tahun Baru Imlek, Warna Merah hingga Kue Keranjang

(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)