Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bedanya Cimol, Cireng, Cilok, dan Cilor, Jajanan Khas Bandung yang Terbuat dari Aci

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajian Rujak Cireng di Warung Kopi Purnama, Jalan Alkateri No. 22, Kota Bandung.

Sebelum dimakan, cimol ditaburi dengan bubuk perasa. Ada rasa gurih. Ada juga rasa pedas.

Cimol biasanya dimakan dengan menggunakan tusukan dari kayu seperti makan cilok. Jadi cimol itu perpaduan antara cilok dan cireng.

Cireng

Sajian Rujak Cireng di Warung Kopi Purnama, Jalan Alkateri No. 22, Kota Bandung. (Tribunjabar/Fasko Dehotman)

Tidak seperti cilok yang bentuknya bulat, bentuk cireng bisa pipih atau lonjong tak beraturan.

Adonan aci yang sudah dibentuk itu kemudian digoreng sampai bagian luarnya kering dan renyah, tapi bagian dalamnya masih agak basah dan kenyal.

Cireng disajikan dengan cocolan, seperti bumbu rujak, saus sambal, atau saus kacang.

Nah, saat ini sudah ada beragam inovasi dari tiga jajanan ini.

Misalnya saja ada cireng yang di bagian tengahnya diberi berbagai isian, seperti daging, keju, atau sosis.

Cilok

Cilok Bakpri di Jalan Babakan Priangan Kota Bandung. (Tribun Jabar/Fasco Dehotman)

Cilok terbuat dari tepung aci yang dicampur dengan air dan diaduk hingga jadi adonan yang lentur dan liat.

Adonan ini kemudian dibentuk bulat seperti bakso.

Lalu direbus atau dikukus.

Cilok yang sudah matang ditusuk seperti sate, lalu disiram kuah kacang atau kuah kecap.

Ada juga cilok yang tidak ditusuk.

Tapi kalau mau dimakan, cilok diambil dengan tusukan dari kayu atau bambu.

Halaman
123