Kamalani menggambarkan pintu masuk kamar rahasia pramugari sebagai 'lubang kecil' yang harus mereka lewati.
Area istirahat itu umumnya memiliki tirai untuk menjaga privasi antar pramugari, lampu baca, kait, cermin, serta beberapa ruang penyimpanan pribadi.
Biasanya, pramugari yang datang ke kamar akan membawa selimut dan bantal.
Hal itu dikarenakan tidak semua kamar pramugari menyediakan perlengkapan tidur tersebut.
Bahkan beberapa di antara pramugari juga membawa piyama untuk berganti pakaian saat ingin tidur.
Menurut Kamalani, mereka juga menunjukkan "sedikit peralatan darurat ringan" dan rute pelarian yang mengarah ke area utama pesawat jika terjadi keadaan darurat.
TONTON JUGA:
Ia menjelaskan, khususnya pada penerbangan jarak jauh, kru kabinĀ akan dibagi menjadi dua tim.
Dengan pembagian ini, sebagian dari mereka bisa beristirahat dengan tenang dan separuh lainnya akan tetap bekerja.
Sedangkan soal giliran jaga atau kerja dan giliran beristirahat akan dibagi tergantung pada senioritas, menurut Kamalani.
Dia mengatakan bahwa banyak pramugari belajar untuk bisa tidur sesuai perintah dan menggunakan jam alarm agar bisa bangun tepat waktu.
Tapi kebanyakan dari mereka tidak ada yang benar-benar tidur.
Mereka hanya duduk bersantai dan bermain sosial media.
Baca juga: Sering Dapat Perlakuan Tak Adil dari Pilot, Mantan Pramugari Ini Ungkap Caranya Balas Dendam
Baca juga: Pramugari Ini Hapus Akun Medsosnya Setelah Maskapai Umumkan Penyelidikan Layanan Seks di Pesawat
Baca juga: Maskapai Selidiki Pramugari yang Jual Pakaian Dalam Secara Online hingga Layanan Seks di Pesawat
Baca juga: Sejumlah Pramugari Bagikan Tips Terbang Selama Pandemi Covid-19, Termasuk Jangan Mabuk Udara
Baca juga: Kenapa Pramugari Selalu Pakai Lipstik dengan Warna Merah Menyala?
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)