Meskipun di ruang angkasa tidak ada atmosfer, tapi benda di ruang angkasa tetap akan jatuh ke Bumi, seperti stasiun ruang angkasa milik Tiongkok, Tiangong 1.
Setelah dua tahun mengorbit Bumi, akhirnya Tiangong 1 yang mengorbit dengan ketinggian lebih rendah dari ISS jatuh ke Bumi.
Sedangkan kalau tubuh astronaut mengorbit dengan ketinggian yang lebih tinggi, maka diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun sampai tubuh astronaut jatuh ke Bumi.
Namun ada beberapa risiko atau hal yang terjadi ketika tubuh manusia jatuh ke Bumi dari ruang angkasa, nih.
Salah satunya adalah kita akan pingsan, karena darah dari kepala akan menuju kaki karena kekuatan yang sangat cepat dari ruang angkasa ke Bumi.
Selain itu, baju ruang angkasa yang digunakan oleh astronaut juga akan terbakar, karena bergesekan dengan molekul udara di atmosfer, yang bisa memanaskan baju ruang angkasa sekitar 1.650 derajat celsius.
Inilah sebabnya astronaut yang harus keluar dari ISS untuk memeriksa kerusakan atau memperbaiki ISS harus selalu berpegangan pada tubuh Stasiun Ruang Angkasa Internasional agar tidak jatuh ke ruang angkasa.
Baca juga: Piramida Giza dan 5 Tempat di Bumi yang Bisa Dilihat astronaut dari Ruang Angkasa
Baca juga: Sempat Dua Kali Ditunda, SpaceX Akhirnya Luncurkan astronaut NASA ke Stasiun Luar Angkasa
Baca juga: Ini yang Terjadi Jika astronaut Kentut di Ruang Angkasa, Ternyata Bisa Sebabkan Ledakan
Baca juga: 3 astronaut Ini untuk Pertama Kalinya Berhasil Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional
Baca juga: Tubuh Astronaut Mengalami Perubahan Setelah Pulang dari Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul "Apa yang Akan Terjadi kalau astronaut Melompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, ya?"