TRIBUNTRAVEL.COM - Dua anak di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali mengalami keracunan menyantap kerupuk kulit ikan buntal, pada Selasa (17/11/2020) kemarin.
Adalah Putu Ayu Mita Sari (11) dan Ketut Alisya Tini Putri (5).
Nyawa Putu Ayu tidak tertolong, sedangkan Ketut Alisya Tini sedang menjalani perawatan di RSUD Buleleng.
Kondisi Ketut Alisya kini berangsur membaik, meski selang infus tampak masih terpasang di tangan kanannya.
Ditemui di ruang perawatan Sakura RSUD Buleleng, Ketut Alisya terlihat berbaring sambil bermain boneka barbie, ditemani ayahnya, Kadek Suwandia (38).
Ia mengaku sudah tidak lagi merasa mual.
Berikut ini fakta-fakta tentang ikan buntal yang dirangkum Tribun-bali.com;
1. Makanan sangat beracun
Ikan buntal atau fugu merupakan hidangan mewah di Jepang yang harganya selangit, walaupun risiko terburuk memakannya ialah kematian.
Langkah kecil yang salah dalam mengolah ikan buntal ini akan berakibat fatal bagi penikmatnya.
Ikan buntal bisa menjadi makanan nikmat sekaligus bisa menjadi racun yang mematikan.
Ikan ini mengandung racun neurotoksin bernama tetrodotoksin yang mengganggu sel saraf.
Melansir laman BBC, ovarium ikan buntal merupakan bagian yang beracun.
Tetapi hati dan usus juga berpotensi mematikan.
Racun fugu 200 kali lebih berbahaya dari sianida.
Setidaknya 295 jatuh sakit setelah mengonsumsi ikan buntal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan 3 di antaranya meninggal, dilansir dari The Asahi Shimbun.
80 persen kasus keracunan terjadi di rumah.