Awal 2000-an lalu lintas bandara melonjak ketika pemerintah Jerman kembali ke Berlin dan pariwisata meledak.
Di bekas Berlin Timur, Bandara Schonefeld juga melampaui kapasitasnya yang terbatas.
Bandara Tempelhof ditutup pada tahun 2008, sementara Bandara Tegel dan Schonefeld membangun gudang darurat sebagai terminal tambahan sementara mereka menunggu pembangunan Bandara Brandenburg Berlin yang dimulai pada tahun 2006.
Pembukaan awalnya tertunda tujuh bulan.
Kemudian, ada lebih banyak tantangan konstruksi, tuduhan korupsi dan penyuapan, dan pengunduran diri walikota Berlin.
Pada pertengahan 2010-an, ketika Michael Muller menjadi walikota Berlin, tidak ada tanggal pembukaan yang ditetapkan.
Berlin, di negara yang dipandang sebagai pemimpin dalam teknik dan efisiensi, masih tunduk pada dua bandara kecil dan ketinggalan zaman yang menjalankan jutaan penumpang melebihi kapasitas mereka sambil berjuang untuk menyelesaikan bandara baru yang teknologinya terus-menerus ketinggalan zaman.
Pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020, semua itu berakhir dengan dibukanya Bandara Brandenburg Berlin.
“Dulu, ada hari-hari yang membuat putus asa. Tapi hari ini, bandara ini merupakan salah satu penghormatan besar untuk reunifikasi, ”kata Muller pada upacara tersebut.
Baca juga: Geser London Heathrow, Bandara Ini Jadi yang Paling Sibuk di Eropa
Baca juga: Otoritas Bandara Doha Dituntut Terkait Pemeriksaan Paksa terhadap Sejumlah Penumpang Wanita
Baca juga: Bandara Heathrow London Luncurkan Teknologi Tes Swab Baru, Hasilnya Bisa Diketahui Kurang dari 1 Jam
Baca juga: 5 Langkah Bandara Soekarno-Hatta Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang
Baca juga: Pria Ini Sembunyikan Emas Batangan di Dubur, Petugas Bandara Curiga karena Jalannya Aneh
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)