Fosil pertama spesies ini berasal dari 25 juta tahun kemudian.
Menggunakan fosil yang ditemukan, para ilmuwan memantau perubahan efisiensi terbang pada pterosaurus, dengan mengukur lebar sayap dan ukuran tubuh mereka pada tahap yang berbeda.
Melalui model baru yang berdasarkan burung hidup, yang kemudian diterapkan pada data 75 spesies kadal terbang, menunjukkan reptil ini memiliki kemampuan terbang yang semakin baik secara bertahap selama jutaan tahun.
Dr Joanna Baker, ahli biologi evolusi dan rekan penulis di University of Reading mengatakan lini adalah bukti unik bahwa meskipun hewan-hewan ini adalah yanh kompeten, namun mungkin sebagian besar waktu mereka habiskan di darat.
Tonton juga:
"Temuan kami bahwa mereka (kadal terbang) memiliki sayap yang lebih kecil untuk bukti fosil untuk mengurangi ketergantungan mereka pada kemampuan terbang," kata Baker.
Profesor Mike Benton dari University of Bristol menambahkan sampai saat ini, ahli paleontologi dapat mendeskripsikan anatomi makhluk berdasarkan fosil dan mengetahui fungsinya.
"Sungguh menarik, sebab sekarang (fosil) juga dapat digunakan untuk menghitung efisiensi operasional hewan yang telah punah dan kemudian membandingkan evolusi mereka," jelas Benton.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kadal Raksasa Belajar Terbang Selama 150 Juta Tahun, Kok Bisa?"
Baca juga: Fakta Menarik di Balik Rumah Pohon Suku Korowai di Papua, Tingginya Capai 35 Meter di Atas Tanah
Baca juga: Libur Long Weekend di Banyuwangi, Ini Rekomendasi Kuliner Khas yang Tidak Boleh Terlewatkan
Baca juga: Hati-hati! Ini Ciri-ciri Mi Ayam yang Berbahaya untuk Kesehatan yang Tidak Disadari Banyak Orang
Baca juga: 4 Fakta Unik Astronaut, dari Syarat hingga Larangan Makanan untuk Dibawa
Baca juga: Sejumlah Gurita hingga Anjing Laut di Timur Jauh Rusia Mati Massal, Apa Penyebabnya?
Baca tanpa iklan