Beberapa pekerja maskapai membagikan barang-barang yang pernah mereka temukan setelah penumpang turun.
"Segala jenis perangkat elektronik dari ponsel hingga laptop, paspor palsu ataupun asli, dompet, seorang bayi yang tertinggal, hewan peliharaan dalam kotak, paket, troli, kruk, voucher hotel, dokumen, dan lain sebagainya,” ungkap salah satu staf lapangan dalam forum Reddit.
“Jika penerbangan masih di sana dan kami tahu siapa pemiliknya, kami membawanya kepada mereka, tetapi seringkali mereka sudah pergi," tambahnya.
Bahkan, ada beberapa barang yang tak diambil dari bagasi pesawat, mulai dari koper, kereta bayi, kursi rode, peralatan menyelam, hingga papan selancar.
Sementara itu, seorang pramugari menceritakan bahwa ia telah menemukan peta, cincin kawin, hingga kartu pencarian.
Untungnya, dalam banyak kasus barang-barang ini ditemukan oleh kru atau staf kebersihan dan diserahkan ke pihak berwenang di bandara tempat pesawat saat terparparkir.
Bandara Heathrow misalnya, bandara ini mencantumkan semua benda hilang yang ditemukan di dalam pesawat dalam database online.
Penumpang yang menemukan barangnya dapat menghubungi bandara untuk mengklaimnya.
Namun, mereka mungkin harus membayar biaya layanan hingga 20 pound sterling atau setara Rp 381 ribu, ditambah biaya perangko dan packing jika barang perlu dikirim.
Baca juga: Takut Turbulensi? Ini Kursi Terbaik yang Bisa Dipilih saat Naik Pesawat
Baca juga: Tak Dengar Imbauan Pramugari, Penumpang Tunarungu Dikeluarkan Paksa dari Pesawat
Baca juga: Tips Sederhana Atasi Rasa Kurang Nyaman saat Duduk di Kursi Pesawat
Baca juga: Terdapat Stiker Segitiga Hitam di Atas Jendela Pesawat, Apa Fungsinya?
Baca juga: Rusak Toilet Pesawat, Pria Ini Didenda Rp 747 Juta dan 1 Tahun Hukuman Penjara
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)