TRIBUNTRAVEL.COM - Teknisi pesawat memiliki tugas yang sangat penting untuk memastikan pesawat dapat lepas landas dengan aman.
Selain itu, mereka juga ditugaskan untuk menyelamatkan barang penumpang yang hilang di dalam kabin.
Selama ini penumpang sering kehilangan barang saat bepergian, mulai dari paspor hingga kunci yang jatuh di celah kursi.
Meskipun teknisi umumnya dikenal karena peran pekerjaan mereka dalam memperbaiki pesawat, mereka juga yang dipanggil dalam misi penyelamatan ketika barang-barang penumpang hilang.
Baca juga: Mengamuk dan Rusak Toilet Pesawat, Penumpang Pria Didenda Rp 747 Juta dan Dipenjara 1 Tahun
Melansir Express.co.uk, seorang teknisi Virgin Atlantic yang telah bekerja dengan maskapai selama 16 tahun mengatakan ada satu barang bawaan yang sering hilang.
Berbicara sebagai bagian dari Sekolah Penerbangan Virgin Atlantic di Instagram , Kathy Johnson menjelaskan, "saya adalah teknisi bersertifikat yang saat ini sebagian besar berbasis di kabin."
“Jadi, di antara banyak pekerjaan, saya melakukan hal-hal seperti memastikan kursi penumpang dan fasilitas hiburan di dalam pesawat berfungsi," tambahnya.
Johnson menambahkan bahwa ia juga dihubungi jika penumpang kehilangan suatu barang di kursi mereka.
Ada satu barang bawaan yang sering hilang, dan itu membuatnya semakin ahli dalam menemukan barang tersebut, yakni AirPods.
"Saya menjadi cukup ahli dalam menemukan AirPods," kata Johnson.
Hal ini disebabkan fakta bahwa AirPods dengan mudah lepas dari telinga penumpang atau kotak pengamannya, dan masuk ke sela-sela kursi.
Tentu saja, AirPod bukan satu-satunya barang yang pernah hilang di pesawat.
Pada 2018, sebuah survei oleh maskapai penerbangan Hong Kong menyebutkan 10 barang teratas yang sering hilang dalam penerbangan.
Ini termasuk iPad, ponsel, bantal leher, botol air, barang-barang pakaian, syal, kacamata, kindle, kamera dan paspor.
Namun, tak jarang pula ada beberapa item yang kurang diharapkan terlihat oleh kru penerbangan.
Beberapa pekerja maskapai membagikan barang-barang yang pernah mereka temukan setelah penumpang turun.
"Segala jenis perangkat elektronik dari ponsel hingga laptop, paspor palsu ataupun asli, dompet, seorang bayi yang tertinggal, hewan peliharaan dalam kotak, paket, troli, kruk, voucher hotel, dokumen, dan lain sebagainya,” ungkap salah satu staf lapangan dalam forum Reddit.
“Jika penerbangan masih di sana dan kami tahu siapa pemiliknya, kami membawanya kepada mereka, tetapi seringkali mereka sudah pergi," tambahnya.
Bahkan, ada beberapa barang yang tak diambil dari bagasi pesawat, mulai dari koper, kereta bayi, kursi rode, peralatan menyelam, hingga papan selancar.
Sementara itu, seorang pramugari menceritakan bahwa ia telah menemukan peta, cincin kawin, hingga kartu pencarian.
Untungnya, dalam banyak kasus barang-barang ini ditemukan oleh kru atau staf kebersihan dan diserahkan ke pihak berwenang di bandara tempat pesawat saat terparparkir.
Bandara Heathrow misalnya, bandara ini mencantumkan semua benda hilang yang ditemukan di dalam pesawat dalam database online.
Penumpang yang menemukan barangnya dapat menghubungi bandara untuk mengklaimnya.
Namun, mereka mungkin harus membayar biaya layanan hingga 20 pound sterling atau setara Rp 381 ribu, ditambah biaya perangko dan packing jika barang perlu dikirim.
Baca juga: Takut Turbulensi? Ini Kursi Terbaik yang Bisa Dipilih saat Naik Pesawat
Baca juga: Tak Dengar Imbauan Pramugari, Penumpang Tunarungu Dikeluarkan Paksa dari Pesawat
Baca juga: Tips Sederhana Atasi Rasa Kurang Nyaman saat Duduk di Kursi Pesawat
Baca juga: Terdapat Stiker Segitiga Hitam di Atas Jendela Pesawat, Apa Fungsinya?
Baca juga: Rusak Toilet Pesawat, Pria Ini Didenda Rp 747 Juta dan 1 Tahun Hukuman Penjara
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)