Sebelum pandemi, ia kerap meladeni pesanan pegawai di Kantor Kementerian Pertahanan setiap minggu ketiga dan keempat setiap bulan.
Sejak Tahun 1949
Gado-gado racikan Mukhlis jadi kesukaan warga Menteng sejak lama.
Ia mengatakan mendiang kakeknya, Suhanda, yang pertama kali berjualan di Jalan Suwiryo.
Dulu, jalan itu bernama Jalan Palem. Sesuai namanya, kakeknya memberikan nama usahanya menggunakan nama Palem.
"Kakek saya mulai merintis tahun 1949. Awalnya dipikul. Kalau info dari kakek saya sih, dari dulu memang yang beli para pejabat dan orang pemerintahan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (22/10/2020).
Kakeknya berjualan hingga tahun 1999. Setelah pensiun, ayahnya meneruskan usaha ini.
Di tahun 2010, Mukhlis yang meneruskan usaha gado-gado ini.
Ia memodifikasi gerobak gado-gado di atas motor.
"Saya mengubah sendiri jadi gerobak motor. Karena waktu zamannya pak Ahok enggak boleh ada yang jualan di sekitar sini. Gerobak mungkin dipandangnya kurang baik," lanjutnya.
Bumbunya Kental
Rahasia kelezatan gado-gado Palm terletak pada bumbunya.
Bumbunya tidak encer melainkan kental mirip bumbu rujak buah.
Tidak ada tambahan kacang mede, kacangnya semata hanya menggunakan kacang tanah.
Mukhlis juga menggunakan gula merah cair yang sudah disiapkan di dalam botol.