TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu sedang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, jangan lupa mampir ke gado-gado legendaris ini.
Gado-gado legendaris ini ini sudah ada sejak 1949.
Bumbu kacang menjadi kunci kelezatan Gado-gado ini.
Generasi ketiga penerus usaha gado-gado itu, Muhammad Mukhsin (39) mengatakan bumbu warisan kakeknya ini sering ditawar banyak pengusaha.
Mereka menawarkannya untuk buka cabang di luar kawasan Menteng.
"Banyak yang mau beli (resepnya), banyak juga yang mau kerjasama. Rata-rata yang menawarkan dari pengusaha," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (22/10/2020).
Namun, sejauh ini, Mukhsin belum berminat dengan tawaran yang datang.
Bumbu gado-gadonya khas karena lebih kental dari kebanyakan pedagang gado-gado yang jualan di pinggir jalan.
"Rasa dikedepankan. Sebutannya bumbu desa rasa kota," ujar pria asal Kuningan Jawa Barat tersebut seraya tertawa.
Langganan Keluarga Cendana
Banyak kalangan elit Menteng yang terpincut dengan kelezatan gado-gado Palm di Jalan Suwiryo, Menteng, Jakarta Pusat.
Usaha gado-gado yang sekarang diteruskan generasi ketiga, Muhammad Mukhlis (39), ini menjadi menu favorit makan siang warga Menteng, tak terkecuali Keluarga Cendana.
Maka tak heran, Gado-gado Palm mendapatkan 'golden ticket' untuk menitipkan gerobaknya di rumah Titiek Soeharto.
Warga Menteng tak ingin berjauhan dengan kuliner yang sudah ada sejak zaman Soekarno itu.
"Ini langganan keluarga Cendana. Kalau sekarang yang masih beli ibu Titiek. Makanya gerobaknya boleh dititipkan di rumahnya," ungkap Mukhlis kepada TribunJakarta.com pada Kamis (22/10/2020).