Pemerintah Jepang berpendapat bahwa lumba-lumba yang dibunug selama musim berburu tahunan dibantai dengan cara manusiawi.
Tetapi Perusahaan Pemantau Teluk Proyek Lumba-Lumba, Heather Hill mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin.
"Pemerintah Jepang mengklaim ini menyebabkan kematian instan dan berpendapat ini adalah tindakan manusiawi, meskipun akurasi yang sangat tepat akan diperlukan untuk memastikan kematian yang cepat," kata Hill.
"Ini tidak dapat dijamin dalam kondisi seperti itu," lanjutnya.
Menurut laporan yang ada Pemerintah Jepang bahkan mengijinkan pembunuhan hingga 1.749 ekor lumba-lumba sepanjang musim.
Sedangkan lumba-lumba lainnya ditangkap untuk dijual hidup-hidup.
Baca juga: Viral di Medsos, Kawanan Lumba-lumba Muncul di Kepulauan Seribu, Berikut Penjelasan Ahli
Baca juga: Seekor Bayi Lumba-lumba Diduga Terbunuh oleh Pemain Jet Ski dan Speedboat di Lepas Pantai Inggris
Baca juga: Dampak Tumpahnya Minyak di Laut Mauritius, Puluhan Lumba-lumba Mati Mengenaskan
Baca juga: Dampak Covid-19, Lumba-lumba Merah Muda Langka Ini Terlihat di Perairan Hong Kong
Baca juga: Viral di Medsos Kemunculan Pesut Langka di Sungai Mahakam, Apa Bedanya dengan Lumba-lumba?
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)