Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Unik, Pria di Suku Ini Harus Menculik Wanita yang Disukai Sebelum Menikahinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Suku Lotuko yang hidup di Sudan Selatan.

Laporan mengatakan pemukulan itu menandakan bahwa pria itu bersedia dipukuli untuk istrinya, karena ini berarti pengorbanan yang dia lakukan untuk wanita yang dicintainya.

Suku Lotuko, Sudan Selatan (Flickr/ Arsenie Coseac)

Yang menarik adalah kenyataan bahwa jika jawaban ayah adalah 'tidak', pelamar memiliki keleluasaan untuk memutuskan apakah akan mengembalikan wanita yang diculik atau tetap menikahinya.

Praktik yang agak menarik ini telah menjadi subjek perdebatan banyak orang.

Mereka berpendapat bahwa itu adalah hal yang bertentangan dengan hak seorang gadis untuk memilih dengan siapa ia jatuh cinta dan ingin menghabiskan hidupnya.

Suku Lotuko atau juga dikenal Otuho adalah kelompok etnis kecil yang telah lama melakukan pertanian subsisten.

Mereka memelihara kawanan besar sapi, domba, dan kambing di pegunungan Sudan Selatan.

Tanaman yang umum mereka tanam adalah kacang tanah, sorgum, jagung, dan umbi-umbian seperti ubi dan kentang.

Lotuko dikatakan mewujudkan gaya hidup komunal di mana tidak ada yang dirahasiakan dari siapa pun.

Mereka mempraktikkan sistem berbagi, oleh karena itu tidak ada satu orang pun yang mengatur mereka.

Sebaliknya, mereka memiliki sekelompok penatua (sesepuh) yang diberi wewenang untuk membimbing mereka.

Mereka adalah suku konservatif yang menolak banyak peleburan agama dan budaya lain, termasuk tradisi pernikahan yang tetap tak berubah selama bertahun-tahun meskipun banyak dikritik.

Sina Beranti dan Antakusuma, Pakaian Adat untuk Pengantin Suku Tidung yang Miliki Makna Penting

Mengenal Tradisi Ekstrem Suku Dani di Papua, Potong Jari Sebagai Bentuk Kesedihan Akan Kematian

Templo Mayor, Kuil Tengkorak Suku Aztec yang Membuat Penakluk Spanyol Ketakutan

5 Kuliner Khas Suku Baduy yang Wajib Dicoba, dari Pasung Merah hingga Apem Putih

Latar Belakang Suku Adat Baduy Minta Dihapus dari Peta Destinasi Wisata

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)