Ada beberapa metode tradisional untuk memasak foie gras, mulai dari memanggangnya dalam bentuk utuh hingga menghaluskan dan membuatnya menjadi mousse.
Terrine of foie adalah salah satu bentuk olahan aslinya.
Potongan hati dilapisi dalam loyang roti bersama dengan sedikit Sauternes (wine) atau Armagnac (brandy) kemudian dicetak dan dipanggang, didinginkan, dan disajikan dalam bentuk irisan.
Foie gras juga sering dibuat menjadi mousse.
Foie gras matang dihaluskan bersama dengan brandy dan mentega sehingga menjadi pasta yang halus dan lembut untuk dioleskan pada roti.
3. Rasa lembut dan halus
Meskipun foie gras bebek dan angsa sangat berlemak, tetapi rasanya lebih lembut dan halus.
Lemak foie gras ini lebih cocok untuk dimasak dengan panas tinggi.
4. Tingkatan foie gras
Ada tiga tingkatan foie gras, yaitu Grade A, Grade B, dan Grade C.
Grade A adalah kualitas yang terbaik dengan karakteristik hati berukuran paling besar dan kokoh, terlihat berkilau, dan tekstur halus.
Warnanya konsisten dan tidak ada bercak atau noda darah.
Foie gras Grade A memiliki bau harum dan diolah dengan teknik masak yang sederhana, seperti dibakar dan ditumis.
Foie gras Grade B memiliki rasa yang sama seperti Grade A tetapi lebih kecil dengan urat yang terlihat dan cacat serta memiliki tekstur yang lebih lembut daripada Grade A, membuatnya ideal untuk olesan pada hidangan seperti pate.
Grade C adalah foie gras kualitas terendah, tidak seperti dua lainnya dan sering digunakan untuk membumbui dan mengentalkan saus.