Manfaatkan tempe busuk jadi sambal tumpang
Sambal tumpang jadi bagian dari keragaman kuliner di pedesaan.
Itu jadi bukti kreativitas masyarakat Jawa mengolah bahan yang tersedia di sekitar mereka.
Heri sendiri menyebut hal itu bisa dibilang cukup lucu. P
asalnya, tempe bosok yang sudah busuk itu masih bisa digunakan untuk memasak.
Hal itu, kata Heri, merujuk pada kecerdasan masyarakat Jawa untuk menghasilkan makanan yang khas.
Sambal tumpang hingga kini bisa cukup mudah ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Khususnya di Solo dan Kediri.
Sambal tumpang biasa disajikan dengan nasi dan aneka lauk serta sayuran. Sepintas mirip pecel, bedanya ada pada aroma dan rasa sambal tumpang itu sendiri. Aroma sambal tumpang khas tempe semangit.
Heri menyebut, sambal tumpang bisa bertahan hingga kini karena resep, teknik memasak, dan pengetahuannya senantiasa diturunkan dari satu orang ke orang lain.
Selain itu, bahan baku utamanya yakni tempe juga sangat mudah ditemukan di mana saja.
“Ibu kepada anaknya. Penjual di warung kepada anaknya. Itu transfer pengetahuan. Kemudian aspek lain adalah faktor ketersediaan bahan. Kalau bahannya langka otomatis kontinuitas dari kuliner itu akan bermasalah,” pungkasnya.
• Sambal Tumpang Bu Kis dan 5 Rekomendasi Kuliner Lezat di Solo untuk Makan Siang
• Icip 7 Macam Pecel dari Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Pecel Ndeso hingga Pecel Tumpang
• 7 Kuliner Malam di Jogja yang Sajikan Olahan Koyor, Ada Tumpang, Gudeg hingga Bakso
• 5 Kuliner Legendaris di Kediri, Ada Sate Emprit hingga Pecel Tumpang
• Rekomendasi Menu Sarapan di Solo, Ada Sambal Tumpang Pecel hingga Tahu Kupat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Sambal Tumpang, Makanan dari Tempe Busuk yang Ada Sejak 1814"