Tenang saja. Pengunjung tetap bisa masuk karena obyek wisata itu buka selama 24 jam. Seorang penjaga yang bernama Sri Yono biasanya bermalam di area parkir.
Saat berada di spot sunrise, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan terbuka ke arah timur.
Jika cuaca cerah, maka Gunung Lawu dan berbukitan di sekitarnya akan tampak begitu indah di kaki langit sebelah timur.
Tidak ketinggalan, barisan perbukitan di sebelah selatan terlihat begitu gagah bagaikan benteng raksasa yang menjulang tinggi.
Saat pagi hari, biasanya pengunjung bisa melihat awan dan kabut yang bergerak perlahan di sekitar perbukitan itu.
Begitu sunrise tiba, segera siapkan perlengkapan fotografi, baik kamera maupun smartphone untuk mengabadikan momen yang tidak akan terulang sampai hari esok itu.
Nantinya, matahari terbit akan bersanding dengan Gunung Lawu yang tampak memanjang di sisi timur.
Tentu saja, pemandangan seperti itu sangat disayangkan, bukan kalau dilewatkan. Jika ingin berburu sunrise, tak perlu khawatir karena harga tiketnya cukup murah.
Pengunjung hanya perlu membayar Rp 1.000 untuk tiket masuk per orang dan parkir sepeda motor Rp 2.000.
Saat pandemi Covid-19 seperti ini, pengunjung pun tetap harus mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan tidak bepergian ketika sakit.
• Sejarah Nama Es Teler di Indonesia, Ternyata Berawal dari Celetukan Mahasiswa UI
• Si Bungkel, Wisata Alam di Atas Bukit yang Sejuk di antara Gunung Sindoro dan Sumbing
• Fakta Gunung Piramid, Punya Kemiringan Ekstrem hingga Jalur Pendakian yang Tak Mudah
• Ingin Liburan ke Pantai Ancol saat New Normal? Begini Caranya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Pegat di Sukoharjo, Spot Sunrise Menawan Dekat Kota Solo"
Baca tanpa iklan