Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Uniknya Sate Kere Mbah Widyo Jogja, Putar Gending Jawa untuk Tarik Perhatian Pembeli

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Widyo Laksito (69), pedagang sate kere gerobag yang memperdengarkan gending Jawa untuk menarik pembeli.

Saat ini, lebih banyak sate kere yang dijual berasal dari gajih atau koyor sapi.

Namun, sate kere buatan Widyo berbahan dasar tempe gembus.

Satu porsi sate kere Mbah Widyo dijual seharga Rp13 ribu.

Jangan salah mengira hanya sate kere tempe gembus yang didapat.

Dalam satu porsi, pembeli akan mendapat sate kere 4 tusuk beserta kuah kacangnya, lontong, sayur tempe dan jipang, serta minuman hangat jahe sereh.

Widyo mengaku memasak dan menyiapkan sendiri semua jualannya.

Resep sate kere ia dapat dari simbahnya yang pernah mewariskan resep sate kere dan gule resah kepadanya.

Sate kere Mbah Widyo memiliki cita rasa bumbu yang sangat meresap, manis sekaligus gurih.

Praktis, lidah kita akan dimanjakan dengan paket komplit makanan dan minuman tradisional Jawa dari berabad tahun silam.

Belum lagi jika memakan langsung di dekat gerobag Mbah Widyo, suara gending melengkapi nuansa nostalgia.

Tak lupa, di gerobagnya Widyo juga memasang nomor telepon yang menerima pesanan sate kerenya, yaitu di nomor 087838697096.

Laris Manis, Jualan Habis Setiap Hari

Widyo bercerita, ia berjualan sate kere belum lama.

Tepatnya dimulai sejak ada pandemi Covid-19.

Sebelumnya, ia bekerja sebagai buruh bangunan.

Halaman
123