Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Akibat Perubahan Iklim, 5 Bahan Makanan Ini Diprediksi Tak Bisa Dikonsumsi di Masa yang Akan Datang

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kacang-kacangan

Buah apel, ceri, dan buah persik merupakan simbol musim panas yang berlangsung.

Namun berdasarkan penelitian menganjurkan buah-buahan kebun diganti dengan sayuran yang mampu bertahan dari ancaman pemanasan global.

Berdasarkan laporan dari University of Melbourne, musim dingin bisa mempermudah kehidupan pohon apel.

Namun adanya cuaca panas yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan akibat terbakar sinar matahari.

Akibatnya, petani harus mengalami penurunan kualitas dan jumlah panen buah-buahan.

4. Gandum

Ilustrasi tanaman gandum (depositphotos)

Tampaknya gandum juga bisa terkena dampak negatif akibat perubahan iklim.

Menurunnya produksi gandum mengakibatkan roti manis, roti tawar, hingga berbagai produk makanan panggang menjadi makanan pengganti roti gandum.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kansas State University, produksi gandum bisa mengalami penurunan hingga 1/4 akibat pemanasan global.

5. Kacang

Ilustrasi Kacang (depositphotos)

Rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 3 pon selai kacang per tahun.

Untuk mendapatkan produksi kacang melimpah, petani harus memberikan perawatan khusus untuk pertumbuhan tanaman kacang.

Faktanya, tidak kurang dari 5 bulan perubahan cuaca mampu mengurangi produksi kacang.

Tentu pembuatan selai kacang pun akan berkurang jika tanaman kacang tidak mampu bertahan hidup.

• Perbedaan Kebab Asli Turki dengan yang Dijumpai di Indonesia

• 4 Gurun Paling Berbahaya di Dunia, Kondisi Iklim Atacama Mirip Seperti Mars

• Ratusan Juta Orang di Seluruh Dunia Berpotensi Mengalami Kelaparan Akibat Perubahan Iklim

• Akibat Perubahan Iklim, 10 Jenis Makanan Ini Akan jadi Makanan Langka Pada Masa Depan

(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)