Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jadi Solusi Pariwisata Pasca Pandemi, Apa Itu Travel Bubble?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi travel bubble.

"Sistem pelacakan dan penelusuran juga harus ada jika ada wabah infeksi di suatu resor," lanjutnya.

Sementara itu, Australia dan Selandia Baru juga berencana menerapkan travel bubble antar kedua negara tersebut.

Kendati demikian, belum ada rencana resmi yang dirilis, karena pejabat pemerintah kedua negara mengatakan bahwa perbatasan mereka tidak akan dibuka dalam waktu dekat.

"Tempat yang paling jelas untuk memulai adalah antara Australia dan Selandia Baru tetapi itu bukan sesuatu yang akan dimulai minggu depan," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison, seperti dikutip TribunTravel dari Condé Nast Traveler.

Namun, travel bubble antara Australia dan Selandia Baru telah dikonfirmasi akan menjadi langkah pertama yang dilakukan setelah perbatasan dibuka.

Ilustrasi road trip di Selandia Baru (apollocamper.co.nz)

Dilansir dari Condé Nast Traveler, Republik Ceko berencana akan membuka perbatasan pada 8 Juni dan dapat dikunjungi turis dari negara-negara yang dianggap aman, seperti Austria, Slovakia, dan Kroasia.

Rincian tentang apa yang harus disiapkan turis, seperti tes negatif Covid-19, periode karantina diperpendek, atau bahkan tidak ada, belum dijelaskan secara detail, menurut laporan Reuters.

Lalu, apakah Indonesia juga akan menerapkan travel bubble untuk mengembalikan gairah pariwisata?

Dilaporkan new.com.au, sejumlah hotel dan resor di Bali memiliki ide untuk melakukan travel bubble dengan Australia.

Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia yang akan menerapkan new normal dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan.

Australian Financial Review melaporkan, hotel-hotel di Bali berharap dapat menerima tamu bulan depan dengan menerapkan travel bubble dengan Australia, kunjungan internasional terbesar di Bali.

Pura Ulun Danu, Bedugul, Bali (Flickr/Mio Cade)

Rencana ini disambut positif oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Kami mendukung rencana travel bubble karena kami tahu bahwa ketika orang Australia diizinkan untuk bepergian, mereka akan datang ke Bali," kata Ketua PHRI Rai Suryawijaya dalam sebuah siaran pers.

Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi antara Indonesia dan Australia terkait travel bubble.

Dibuka Juni 2020, Universal Studios Jepang Bakal Terapkan New Normal

Panduan Protokol New Normal Pariwisata di Sumatera Barat, Seperti Apa?

Selama April 2020, Turis Asal Timor Leste Dominasi Kunjungan ke Indonesia

Terdampak Covid-19, Maskapai Penerbangan Thai Airways Dinyatakan Bangkrut

Mulai 1 Juli, Thailand Akan Longgarkan Penguncian dan Buka Kembali Akses Perjalanan Internasional

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)