Ukurannya dilipat gandakan.
Tidak berhenti sampai di sana, pada 1172 seorang jenderal pendiri Dinasti Ayyubiyyah bernama Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi, juga dikenal Salahuddin Ayyubi, memulihkan Masjid Amru bin Al-Ash setelah Fustat dibakar oleh para tentara Perang Salib (Crusader).
Usai melewati siklus kehancuran dan pemulihan secara berkala, masjid dibiarkan terbengkalai dengan kedatangan tentara Napoleon Bonaparte pada 1798.
Bangunan masa kini yang telah dimodifikasi
Saat ini, bangunan yang berdiri di Old Cairo adalah rekonstruksi Masjid Amru bin Al-Ash yang dilakukan pada abad ke-20.
Bangunan tersebut telah melewati serangkaian perubahan, pembesaran, penambahan dan modifikasi, hingga restorasi yang dilakukan melalui berbagai periode era Islam.
Kendati sedikit yang tersisa dari bangunan aslinya, namun rekonstruksi mempertahankan elemen desain dan karya ornamen dari berbagai periode sejarah bangunan tersebut.
Kini, Masjid Amru bin Al-Ash telah diperbesar dan atap dinaikkan. Kolom yang tadinya dibuat dengan batang pohon palem diganti oleh marmer.
Dinding sudah tidak lagi kosong melainkan penuh dengan dekorasi. Pintu masuk dan menara masjid pun ditambah.
• Kisah Masjid Agung Kairouan di Tunisia, Disebut Sebagai Tempat Ibadah Muslim Tertua di Afrika
• Fakta Unik Masjid Raya Xian, Masjid Tertua di China yang Dibangun Sejak Dinasti Tang
• Fakta Unik Al Bidya, Masjid Tertua di Uni Emirat Arab yang Ada Sejak 1440-an
• 6 Masjid dengan Desain Paling Indah di Dunia, Termasuk Masjid Cordoba di Spanyol
• Fakta Unik Grande Mosquee de Paris, Masjid Tertua di Paris yang Berdiri Sejak 1922
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masjid Tertua di Mesir, Awalnya Terbuat dari Pohon Palem",