TRIBUNTRAVEL.COM - Masjid Raya Paris, atau Grande Mosquee de Paris, merupakan masjid tertua dan terbesar di Paris, Prancis.
Masjid tersebut sudah ada sejak 19 Oktober 1922.
Peletakan batu pertama yang nantinya dibangun menjadi tempat mihrab dan mengarah ke Mekkah, mengutip laman resminya, dilakukan pada pukul 14:00 waktu setempat.
Mengutip Sortiraparis.com, masjid tersebut dibangun usai Perang Dunia I.
TONTON JUGA
Pada saat itu, Prancis ingin membuat penghormatan kepada 1.000 pejuang Muslim yang tewas membela negara tersebut.
Pembangunan masjid berlangsung hingga 15 Juli 1926.
Pada tanggal itu, masjid diresmikan di hadapan Perdana Menteri Gaston Doumergue, dan seorang Sultan Maroko--Moulay Youssef.
Dibangun sebagai institusi kebudayaan dan keagamaan Pada 1894, Sultan Abdul Hamid mencetuskan ide pembangunan institusi kebudayaan dan keagamaan Islam.
Setelah melakukan perencanaan lebih lanjut, Pemerintah Prancis akhirnya memutuskan untuk mengambil proyek tersebut untuk membangun institut Muslim global.
Keputusan tersebut terjadi pada Desember 1916, tepatnya saat Pemerintah Prancis mendapati banyak sekali pejuang Muslim yang tewas di Verdun dalam Pertempuran Verdun.
Society of Habous and the Holy Places of Islam besutan seorang pemimpin keagamaan asal Algeria, Si Kaddour Benghabrit, terbentuk pada Februari 1917.
Mereka dipercayai untuk melaksanakan pembangunan dan mengelola Masjid Raya Paris. Sebelum dibangun, asosiasi tersebut diberi alokasi dana subsidi sebanyak 500.000 franc.
Dewan Kota Paris juga menyumbangkan sebagian tanah dari Rumah Sakit Notre-Dame-de-la-Pitie lama yang telah dihancurkan pada 1912.
Pembangunan Masjid Raya Paris turut didukung oleh Wakil Walikota Lyon yang juga ketua dari partai radikal kiri, Edouard Herriot, yang menuliskan dalam suratnya bahwa mereka harus menghormati dan mengingat pengorbanan 1.000 pejuang Muslim tersebut.