TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan keluarga akhir tahun tidak selalu harus jauh atau melelahkan.
Jika kamu berada di Solo atau sekitarnya, kunjungan ke Makam Joko Tingkir di Dusun Buto, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jawa Tengah bisa menjadi pilihan menarik.
Baca juga: Wisata Sendang Kun Gerit di Gemolong Sragen, Jawa Tengah: Mampu Menyembuhkan Penyakit
Baca juga: Itinerary Jogja 1 Hari Motoran dari Sragen, Wisata Berdua Bujet Rp 300 Ribu
Selain nilai sejarah yang tinggi, perjalanan ini cocok untuk edukasi anak-anak tentang sejarah kerajaan Islam pertama di Jawa Tengah, yakni Kerajaan Pajang.
Dengan durasi 4–5 jam, kamu bisa menikmati wisata religi sekaligus santai bersama keluarga.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Populer di Sragen, Jawa Tengah untuk Liburan Keluarga
Baca juga: 5 Taman Terbaik di Sragen Jawa Tengah untuk Liburan Keluarga
Sejarah Singkat Joko Tingkir
Sebelum memulai itinerary, penting untuk mengenal siapa Joko Tingkir.
Ia dikenal sebagai Sultan Hadi Wijaya, pendiri Kerajaan Pajang pada tahun 1568, yang kini terletak di Kartosuro, Sukarjo, Jawa Tengah.
Joko Tingkir wafat pada 1583 setelah perang besar antara Pajang dan Mataram, dan dimakamkan di Dusun Buto, Sragen.
Menariknya, makam Joko Tingkir juga dikenal berada di Kota Gede, Yogyakarta.
Menurut budayawan Kanjeng Nuki, keberadaan dua makam ini bukan berarti Joko Tingkir dimakamkan dua kali, melainkan ada narasi persepsi dan pemindahan tanah makam secara simbolis oleh anak angkatnya agar makam tetap dihormati di istana Kota Gede.
Namun, makam asli tetap berada di Dusun Buto, Sragen, yang kini menjadi lokasi ziarah populer.
Baca juga: Museum Manusia Purba Sangiran di Kalijambe Sragen, Jawa Tengah: Jejak Kehidupan yang Diakui UNESCO
Itinerary Wisata Religi Keluarga (4–5 Jam)
08.00 WIB – Berangkat dari Solo
Perjalanan dari Solo ke Dusun Buto hanya sekira 1 jam.
Keluarga bisa menggunakan mobil atau motor agar fleksibel dan nyaman.
09.00 WIB – Ziarah di Makam Joko Tingkir
Sesampainya di lokasi, mulailah ziarah di makam Sultan Hadi Wijaya.
Kompleks makam mencakup makam Joko Tingkir di tengah, makam keluarganya, serta sahabat dan pengikut setia.
Anak-anak bisa belajar sejarah sambil melihat tata letak makam yang rapi dan tertata.
10.00 WIB – Menelusuri Artefak Sejarah
Di kompleks makam terdapat sisa kayu getek bersejarah yang digunakan Joko Tingkir untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo bersama sahabatnya.
Aktivitas ini bisa menjadi momen edukasi sejarah yang menarik bagi anak-anak.
11.00 WIB – Istirahat dan Makan Ringan
Tersedia warung sederhana di sekitar makam dengan menu soto, nasi rames, dan nasi telur, mulai dari Rp 10.000 per porsi.
Waktu ini juga bisa digunakan untuk berfoto bersama keluarga dan menikmati suasana religius di sekitar makam.
11.30 WIB – Belanja Oleh-Oleh Khas Sragen
Di area makam, terdapat penjual jeruk baby lokal seharga Rp 5.000 per kilo dan olahan khas lain yang bisa dijadikan cenderamata perjalanan.
12.00 WIB – Pulang ke Solo
Perjalanan pulang juga hanya 1 jam, sehingga keluarga tidak merasa lelah.
Itinerary 4–5 jam ini ideal untuk ziarah santai sekaligus edukasi sejarah.
Estimasi Bujet Keluarga (4 Orang)
Tiket masuk makam: Rp 10.000 x 4 = Rp 40.000
Makan & minum: Rp 20.000 x 4 = Rp 80.000
Oleh-oleh: Jeruk baby & olahan lokal = Rp 40.000
Total bujet Rp 160.000
Tips Wisata Religi di Makam Joko Tingkir
- Berpakaian sopan saat ziarah, karena ini area pemakaman.
- Jaga kebersihan dan hormati peziarah lain.
- Bawa topi atau payung jika berkunjung siang hari, karena sebagian area makam tidak beratap.
- Foto keluarga di area yang diizinkan, tetapi hindari area makam utama untuk menghormati yang berziarah.
Dengan itinerary singkat ini, keluarga bisa merasakan pengalaman wisata religi yang berkesan, belajar sejarah, sekaligus menikmati kuliner lokal khas Sragen.
Ziarah ke makam Joko Tingkir bukan hanya tentang berdoa, tapi juga mengenalkan anak-anak pada sejarah dan budaya Jawa yang kaya.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.