Hal tersebut berada jauh di bawah rata-rata yaitu 77 persen. Dengan sedikitnya kursi yang dijual, biaya akan meningkat dengan tajam.
Dibandingkan dengan tahun 2019, tarif pesawat harus naik secara dramatis hanya untuk menutup biaya.
Tarif naik antara 43–54 persen tergantung wilayah.
“Maskapai penerbangan berjuang untuk kelangsungan hidup mereka. Menghilangkan kursi tengah akan meningkatkan biaya.Jika itu bisa diimbangi dengan tarif yang lebih tinggi, maka era perjalanan dengan biaya terjangkau akan selesai,” kata Juniac.
“Di sisi lain, apabila maskapai tidak bisa menutup biaya dengan tarif yang lebih tinggi, maka maskapai akan bangkrut,” lanjutnya.
Juniac menuturkan, tidak ada pilihan yang baik saat dunia akan membutuhkan konektivitas yang kuat untuk membantu dalam pemulihan ekonomi setelah dihancurkan oleh virus corona.
• 7 Permintaan Paling Aneh Selama Penerbangan, Ada yang Ingin Mesin Pesawat Dimatikan
• Kenapa Headphone Jack di Pesawat Memiliki Bentuk Berbeda? Ini Alasannya
• Bandara Lithuania Fungsikan Parkiran Pesawat jadi Bioskop Drive-In, Sekali Nonton Muat 200 Mobil
• Tak Bisa Jual Tiket Pesawat Meski Penerbangan Mulai Dibuka, Ini Tanggapan Asosiasi Travel Agent
• Pesawat Penuh Saat Aturan Social Distancing, Seorang Dokter Ungkap Para Penumpang Takut
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aturan Jaga Jarak di Pesawat Tidak Didukung, Kenapa?",