Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Tuna Bluefin di Jepang yang Populasinya Semakin Berkurang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ikan tuna

Orang Jepang pun sangat tidak menyukai bagian itu, sehingga bagian berlemak dianggap cocok untuk makanan kucing. 

Reputasi tuna saat itu hanya untuk masyarakat kelas bawah.

Hingga 1890-an, sebagian besar tuna dikonsumsi oleh nelayan yang menangkapnya, dan keluarga mereka.

Mereka juga menghindari bagian berlemak.

Bagian-bagian berlemak itu yang disebut otoro, kini menjadi bagian paling diminati dan mahal dari ikan apa pun.

Sepotong otoro (daging perut berlemak) adalah satu potongan paling berharga yang dapat masukkan ke dalam mulut penikmatnya.

Otoro dikonsumsi dalam jumlah besar sejak 1920-an.

Ketika itu dijual sebagai makanan darurat dan murah dari kios-kios jalanan setelah Gempa Kanto Besar 1923.

Ikan Tuna di Jepang Ini Terjual dengan Harga Rp 25 Miliar, Apa Istimewanya?

8 Minuman Teraneh di Dunia, Ada Soju Air Mata Tuna di Korea Selatan

Oleh-oleh Kekinian Khas Minang, Rendang Ikan Tuna Bisa Dibeli di Padang

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Sejarah Tuna Bluefin: Makanan Kucing hingga Berharga Miliaran Rupiah