Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Fakta Unik Mepantigan, Seni Bela Diri Lumpur yang Cuma Ada di Bali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta Unik Mepantigan

- Sebelum melakukan kontak tubuh penuh yang sebenarnya, pegulat seharusnya melakukan latihan atau ngigel (seni bela diri demonstrasi pendahuluan) terlebih dahulu.

Gerakan individu ini biasa dikombinasikan dengan jungkir balik.

- Pegulat diperbolehkan melakukan teknik lemparan, sapuan, dan penguncian.

- Baik pegulat maupun pendukung harus mengenakan pakaian tradisional Bali yang meliputi: Bebuletan atau kamen (sarung) dengan kancut dan tutup kepala.

Serta pria tidak memakai baju, untuk wanita harus mengenakan T-Shirt.

- Sebelum dan sesudah bertarung, petarung harus saling membungkuk atau memeluk untuk menunjukkan rasa hormat dan sportifitas.

- Praktek seni bela diri ini terbuka untuk semua orang, yaitu anak-anak, dewasa, serta pria atau wanita.

4. Aturan rinci Mepantigan.

Pegulat tidak diizinkan melakukan hal-hal berikut kepada lawan mereka.

Yakni, menendang, menyapu di bawah, menyerang mata dengan jari, menyerang menggunakan siku, menargetkan organ seksual, menggigit, menjambak rambut, memaki, atau meludah.

5. Arti kata Mepantigan.

Menurut laman kintamani.id, secara harfiah Mepantigan berarti 'saling membanting' dalam bahasa Bali.

Sehingga, Mepantigan sangat mirip dengan gulat.

6. Perbedaan Mepantigan dengan pencak silat.

Praktisi Mepantigan senior Bali, Putu Witsen Widjaya mengatakan ada beberapa perbedaan dalam Mepantigan jika dibandingkan dengan pencak silat, mengutip laman kintamani.id.

Halaman
123