Dalam tradisi ini, anak-anak akan mengarak barong dari satu rumah ke rumah lain dengan diiringi suara gamelan.
Umat Hindu di Bali percaya, barong merupakan perwujudan dari Sang Banas Pati Raja yang melindungi manusia dari marabahaya.
6. Perang Jempana
Mengutip dari Kompas.com, di Desa Timrah, Kabupaten Klungkung, terdapat tradisi Perang Jempana.
Jempana atau tandu yang membawa usungan sesajen dan simbol dari dewata diarak ke pura untuk didoakan.
Keseruan terjadi di jalanan, ketika para pengarak jempana saling beradu.
Mereka larut dalam suasana trance dengan iringan gamelan yang mengentak.
7. Tradisi Motekan
Tradisi Motekan atau Mekotek dilakukan umat Hindu di Desa Menggu, Mengwi, Denpasar.
Dalam tradisi ini, orang-orang akan beradu tongkat setinggi tiga meter.
Mengutip dari Kompas.com, adu tongkat tersebut diiringi gamelan baleganjur yang dinamis sehingga menambah keseruan Motekan.
8. Tradisi Mesuryak
Tradisi Mesuryak biasanya diselenggarakan bertepatan dengan Hari Raya Kuningan.
Tradisi ini bisa disaksikan salah satunya di Banjar Bongan Gede, Desa Pakraman Bongan Puseh, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan.
Mengutip dari Tribun Bali, Mesuryak merupakan ritual yang dilaksanakan saat merayakan Kuningan yang bertujuan membekali leluhur mereka dalam perjalanan kembali menuju surga.
Dalam tradisi Mesuryak, umat Hindu di Bali akan memulai prosesi dengan sembahyang di pura.
Kemudian dilanjutkan dengan melemparkan uang logam dan kertas ke udara dan disambut dengan yang lain.
• Fakta Unik Ngelawar, Tradisi Masyarakat Bali Jelang Perayaan Galungan
• 10 Fakta Hari Raya Galungan, Ternyata Tak Cuma Dirayakan Umat Hindu di Bali
• 8 Hal yang Akan Traveler Jumpai Saat Hari Raya Galungan di Bali
• 6 Sajian Khas yang Hadir saat Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali
• 5 Tips Liburan ke Bali saat Galungan, Perhatikan Tata Krama saat Berada di Pura
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca tanpa iklan