Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Inilah Bedanya Pasar Malam Perayaan Sekaten Solo dan Yogyakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Gunungan, puncak acara Sekaten

Gamelan Kyai Guntur Madu akan dimainkan terlebih dahulu kemudian disusul dengan gamelan Kyai Guntur Sari.

Melihat Lebih Dekat Keunikan Prosesi Pemindahan Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Puncak acara sekaten di Solo diadakan Grebeg Maulud Nabi atau dikenal sebagai kirab gunungan dari Keraton Surakarta.

Ada dua gunungan yang akan dikeluarkan, yaitu gunungan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan).

Di acara puncak ini biasanya terdapat sebuah tradisi dimana akan ada makanan hingga sayuran yang disusun membentuk gunung untuk dibawa ke Keraton Surakarta.

Bahkan, masyarakat rela mengantri dan berdesakan untuk mendapatkan isi gunungan tersebut yang dipercaya akan mendapatkan keberkahan.

4 Mainan Tradisional di Gelaran Sekaten Solo, Ada Kapal Othok-othok hingga Gasing Bambu

Pengelola Wahana Bianglala Terbalik di Pasar Malam Sekaten Jogja Akui Belum Lakukan Uji Kelayakan

Pasar Malam Perayaan Sekaten di Yogyakarta

Tradisi Pasar Malam Perayaan Sekaten di Yogyakarta hampir mirip dengan perayaan di Solo.

Bedanya, satu minggu sebelum acara puncak sekaten, biasanya gamelan baru dimainkan di dalam Keraton Yogyakarta.

Kemudian gamelan akan dipindahkan ke Masjid Agung Yogyakarta oleh para prajurit Kraton.

Gamelan yang dimainkan ini juga ada dua, yakni amelan Kyai Guntur Madu dan Gamelan Kanjeng Kyai Nagawilaga.

Jalan-jalan ke Solo, Vicky Shu Takjub Saat Tak Sengaja Lewati Lokasi Pasar Malam Sekaten

Bisnis Pakaian Bekas Impor Awul-awul di Sekaten Jogja Dianggap Tak Penuhi Hak Konsumen

Setelah satu minggu berturut-turut gamelan dimainkan, maka akan ada upacara Numplak Wajik untuk menandakan dimulainya pembuatan gunungan wadon.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara miyos atau hadirnya Sri Sultan untuk menyebarkan "undhik-undhik" berupa beras, uang logam, hingga bunga, serta mendengarkan pembacaan riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Acara terakhir dari upacara tersebut adalah dikeluarkannya Hajad Dalem Pareden atau sering disebut dengan gunungan.

Ada enam gunungan yang akan dikeluarkan, yaitu 2 gunungan jales (laki-laki), 1 gunungan wadon (wanita), 1 gunungan dharat, 1 gunungan gepak, dan 1 gunungan pawuhan.

11 Bahasa Rahasia Pilot yang Tidak Diketahui Penumpang

Rekomendasi 5 Tiket Murah ke Hong Kong dari Jakarta Mulai Rp 1 Jutaan

Tempat Wisata di Tokyo yang Ramah Anak, Cocok untuk Liburan ke Jepang Bersama Keluarga

Gunung Raung Kebakaran, Begini Kisah Menegangkan Evakuasi Pendaki yang Terjebak

5 Wisata Pantai di Gunungkidul untuk Santai hingga Snorkeling

(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)