Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Melihat Lebih Dekat Keunikan Prosesi Pemindahan Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdi dalem yang membawa gamelan Sekaten Surakarta

TRIBUNTRAVEL.COM - Keraton Surakarta kembali mengadakan rangkaian acara tahunan, yakni sekaten.

Acara itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Satu rangkaian acara adalah Miosaken kagungan dalem gongso saking Keraton Surakarta Hadiningrat dumugi Masjid Agung.

Acara itu adalah prosesi pemindahan gamelan pusaka milik Keraton Kasunanan menuju Masjid Agung yang diadakan Selasa (13/11/2018).

Setiap tahun, gamelan pusaka yang juga disebut gamelan sekaten itu akan ditabuh sampai hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiulawal (tahun hijriyah).

Tahun ini, peringatan hari kelahiran nabi itu jatuh pada 20 November 2018.

Gamelan sekaten itu terdiri dari dua perangkat, yakni Gamelan Kiai Guntur Madu dan Gamelan Kiai Guntur Sari.

Kedua gamelan pusaka mulai diangkut dari Kori Kamandungan Lor Keraton Surakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

Jalannya prosesi

Iring-iringan gamelan sekaten sedang melewati Alun-alun Utara Keraton Surakarta. (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)

Bisnis Pakaian Bekas Impor Awul-awul di Sekaten Jogja Dianggap Tak Penuhi Hak Konsumen

Gamelan dipindahkan menuju Masjid Agung dengan cara dipikul dan diarak.

Puluhan abdi dalem keraton, putra maupun putri turut serta mendampingi pemindahan gamelan dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa.

Iring-iringan pengantar gamelan yang memanjang kemudian bergerak ke utara dari Kori Kamandungan Lor memasuki Pagelaran Keraton Surakarta.

Setelahnya, rute perjalanan adalah melewati Alun-alun Utara.

Ketika sampai tengah alun-alun, rombongan berbelok ke arah barat menuju jalan yang mengarah ke Masjid Agung.

Ketika sampai halaman masjid, iring-iringan gamelan dibagi menjadi dua.

Halaman
123