Data biometrik tersebut tersimpan dalam chip dan bisa dikenali oleh sistem pemindaian.
Data biometrik dalam e-paspor sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
Metode ini juga telah digunakan di dalam paspor berbagai negara lainnya di antaranya Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Inggris, Jepang, Selandia Baru, Swedia, dan negara-negara lainnya.
3. Keamanan paspor biasa dan e-paspor.
Chip yang tertanam pada e-paspor membuat e-paspor lebih sulit dipalsukan.
Jadi, e paspor lebih terjamin keamanannya dibandingkan pemegang paspor non-elektronik.
4. Pengurusan visa bagi paspor biasa dan e-paspor.
Pemegang e-paspor lebih mudah mendapatkan penyetujuan visa kunjungan lantaran mudah diverifikasi oleh negara yang didatangi.
Selain itu, beberapa negara memberikan fasilitas bebas visa bagi pemegang e-paspor.
Fasilitas ini tentu tidak didapatkan oleh pemegang paspor biasa.
TONTON JUGA :
• Beda Paspor Biasa dan E-Paspor yang Perlu Traveler Tahu sebelum Membuatnya
• 8 Tempat Wisata Gratis di Malang untuk Liburan Akhir Pekan
• 5 Bakso Enak di Malang, Variasi Menu Beragam dan Menggugah Selera
5. Pemeriksaan paspor biasa dan e-paspor.
Saat melewati bagian imigrasi suatu negara, pemegang paspor biasa akan diperiksa secara manual oleh petugas.
Biasanya, paspormu akan dibuka dan diperiksa halaman per halaman.
Sementara jika kamu pemegang e-paspor, pemeriksaannya lebih cepat dan mudah.