Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cara Lupakan Pengalaman Buruk saat Liburan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi liburan dengan membawa koper.

Maka dari itu, Ariely menjelaskan bahwa variasi memori adalah kunci mengapa suatu peristiwa dapat begitu berkesan dan terkenang dalam benak kita secara tidak sadar.

"Bahkan jika variasi kecil sekalipun, misalnya hari pertama main ski, hari selanjutnya snowboarding, dan hari berikutnya bermain seluncuran salju. Kita harus berpikir mengenai sesuatu yang memberikan informasi baru untuk jangka panjang, sehingga memori tersebut menjadi lebih intens," paparnya.

Jadwal dan Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Solo, Berlangsung di Liburan Akhir Pekan

Jokowi Sebut Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo Tercepat di Indonesia

5 Cara Ampuh Menghindari Jet Lag Setelah Liburan, Perhatikan Zona Waktu

Meguro Parasitological Museum di Tokyo ini Pamerkan Parasit pada Makhluk Hidup

Dalam hal ini, memori berupa skill yang dipelajari dan dialami akan bertahan lebih lama dibandingkan sekedar peristiwa yang dapat berlalu begitu saja.

Dalam salah satu studi, peneliti mengamati dua kelompok uji yang melakukan proses kolonoskopi yang cukup menyakitkan.

Kelompok pertama melakukan kolonoskopi seperti biasa, namun kelompok kedua diberikan prosedur medis tambahan yang kurang menyakitkan di akhir proses.

Hasilnya, banyak orang justru lebih memilih prosedur kedua dibanding prosedur pertama yang lebih singkat.

Hal ini disebabkan karena memori lebih menganggap akhir suatu peristiwa lebih berkesan.

Fakta ini tentu tidak hanya terjadi pada kolonoskopi, tapi juga liburan.

Akhir liburan pastinya akan lebih diingat dibanding liburan itu sendiri.

Sayangnya, seringkali akhir liburan diwarnai dengan perjalanan yang panjang lagi membosankan.

"Anda meninggalkan dan membayar hotel, lalu naik pesawat dan mengangkat barang bawaan, kemudian pulang dan mengeluarkan pakaian kotor. Memang disayangkan bahwa liburan selalu berakhir seperti ini, namun begitulah adanya," turur Ariely.

Hal ini yang mendorong anda untuk mengingat waktu liburan yang telah anda habiskan menjadi lebih buruk dari kenyataannya.

Kabar baiknya, anda juga dapat menata ulang memori anda.

Ariely menyarankan agar anda mengakhiri liburan secara simbolis kemudian hari.

Sebagai contoh, setelah mencuci pakaian kotor, anda dapat melakukan ‘liburan kecil’ tambahan.

Halaman
123