Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cara Lupakan Pengalaman Buruk saat Liburan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi liburan dengan membawa koper.

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan tak selalu berjalan mulus dan menyenangkan.

Tak dipungkiri, kenangan akan peristiwa yang terjadi selama liburan tetap tersimpan dalam memori dan pikiran kita.

Hal ini normal, akan menjadi masalah hanya jika kenangan atau pengalaman buruk saat liburan kemarin terus kita ingat hingga menimbulkan perasaaan tidak nyaman.

Lantas, mungkinkah kita dapat menyortir kenangan tau pengalaman buruk saat liburan tersebut?

Bagaimana caranya?

Ternyata, menurut sains kita dapat melakukan hal tersebut.

Memori yang kita simpan tidak selalu mencerminkan kejadian yang sesungguhnya.

TONTON JUGA :

Otak menyimpan seluruh informasi yang kita terima, namun hanya memfokuskan beberapa fragmen tertentu dari pengalaman yang kita anggap berkesan saja.

Memori kita juga memiliki kecenderungan untuk mengingat akhir suatu kejadian dibanding saat berlangsungnya kejadian itu sendiri.

Sifat otak dan memori ini dapat kita manfaatkan untuk merangkai kenangan yang ingin kita ingat dalam jangka panjang dan tentunya yang membuat kita merasa bahagia, sekaligus membuang kenangan yang tidak ingin kita ingat kembali.

"Masa liburan terdiri dari tiga bagian, waktu sebelum liburan, waktu liburan, dan waktu setelahnya."

"Masa yang terpendek adalah waktu liburan itu sendiri. Jadi, kita perlu memikirkan lebih mengenai waktu sebelum, yaitu fase antisipasi, dan waktu sesudah, yang menjadi memori," ungkap Dan Ariely, peneliti ekonomi perilaku dari Duke University, seperti dilansir dari Popular Science.

Artinya, kenangan yang kita ingat bukan hanya peristiwa yang menyenangkan, namun yang meninggalkan kesan khusus pada otak kita.

"Duduk di pantai sambil meminum Moscow mule selama seminggu mungkin bisa membuat rileks, tapi hal itu tidak membuat memori yang berkesan. Nantinya, memori mengenai hal tersebut akan tercampur dengan hal-hal lainnya," lanjut Ariely.

Halaman
123