Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Makanan Khas Betawi yang Mulai Langka, Kamu Pernah Coba yang Mana?

Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seporsi gabus pucung, makanan khas Betawi

3. Nasi ulam

Nasi ulam adalah makanan khas Betawi berupa nasi putih biasa (bukan nasi uduk) yang diaduk dengan serundeng dan bawang merah serta ditaburi remukan kacang.

Dilengkapi dengan topping mihun goreng, cumi kering, dendeng sapi manis, perkedel, dan telur dadar.

Semuanya lalu disiram kuah semur tahu kentang.

Ditambah daun kemangi serta irisan timun dan taburan kerupuk tapioka.

Nasi ulam tercatat di novel Si Doel Anak Betawi (1932), yang menceritakan Doel kecil membantu Emak berjualan nasi ulam di Jagamonyet yang sekarang dikenal kawasan Harmoni-Petojo.

Bondan menyebut jejak pustaka ini menunjukan jika nasi ulam lebih otentik keimbang nasi uduk.

Favorit Bondan adalah Nasi Ulam Misjaya di depan Klenteng Toa Se Bio, Glodok dan Nasi Uduk dan Nasi Ulam H Yoyo di Gang Dodol, belakang Mal Ambassador Kuningan.

4. Sayur besan

Sesuai namanya, makanan khas Betawi sayur besan menyiratkan hubungan dengan besanan (dalam Betawi besanan sama dengan pernikahan).

Sayur ini keluar pada hajatan nikah, dengan ciri khas sayur terubuk yang teksturnya mirip telur ikan terubuk.
Sayur terubuk yang langka membuat sayur besan sulit ditemui.

Sayur ini ada di Dapur Betawi di Pondok Cabe, tetapi tak disajikan setiap hari.

Tonton juga:

5. Sayur Babanci

Makanan khas Betawi yang hampir punah ini diduga dari kata Babah-Enci, mengingat penampilannya mirip masakan peranakan China-Melayu.

Halaman
123