Di ujung bangunan merah yang difungsikan sebagai tempat usaha oleh warga setempat, wisatawan akan bertemu dengan Museum Pemuda dan Balai Seni Lukis Melaka.
Museum dan balai ini masih berada di kompleks bangunan merah.
Museum Pemuda ini berdekatan dengan taman di pusat kompleks heritage Melaka.
Di situ pula terletak Christ Church juga The standthuys.
Di taman pusat kota itu, wisatawan juga bisa menemukan clock tower berwarna merah.
Di seberang taman tersebut, mengalirlah Sungai Melaka.
Kompleks bangunan The Standthuys difungsikan sebagai Museum Sejarah dan Etnografi.
Saat berada di taman pusat kota itu, berhentilah sejenak di depan Christ Church, yang menjadi ikon wisata di tempat itu.
Gereja anglikan tahun 1753 ini dibangun oleh era Belanda di Melaka.
Depan gereja ini menjadi salah satu lokasi favorit berfoto wisatawan.
Jika ingin mengenal sejarah gereja itu, wisatawan bisa berkunjung ke kantor gereja yang berada di samping bangunan utama gereja tersebut.
Di depan kantor itu juga tersedia cerita terbangunnnya gerejatersebut.
Setelah melihat bangunan gereja merah itu, bisa dilanjutkan dengan melihat The Standthuys yang berjarak beberapa puluh langkah dari gereja merah.
Masuklah ke bangunan yang difungsikan sebagai Museum Sejarah dan Etnografi Melaka itu.
Untuk masuk ke museum, pengunjung dewasa non kewarganegaraan Malaysia terkena tarif 10 RM.