Namun, tidak semua balon itu buruk.
Ada balon karet ramah lingkungan yang bisa terurai dengan mudah.
Balon tersebut hanya membutuhkan waktu yang sama seperti yang dibutuhkan daun pohon ek untuk terurai di alam.
Pada 2017 seekor burung laut petrel raksasa ditemukan mengambang di Whanganui dan dibawa ke Wildbase Hospital milik Massey University.
Beberapa benda ditemukan dan dikeluarkan dari perut burung malang tersebut, seperti sisa-sisa balon, sendok plastik, dan plastik tak dikenal lainnya.
Direktur Wildbase Hospital, Profesor Brett Gartrell mengatakan sampah plastik adalah pembunuh.
"Tim kami sangat bersemangat untuk mengeluarkan isi dari perut burung tersebut, tetapi yang menyedihkan adalah fakta banyak binatang yang menelan plastik akan mati sebelum mereka ditangani dengan tepat.
"Binatang-binatang malang itu harus berjuang keras hanya untuk bertahan hidup cukup lama (karena memakan benda berbahaya tersebut), hingga ada seseorang yag memperhatikan dan membawa mereka disini."
Californian Environmental Nature Center mengatakan, balon dapat terbang hingga ribuan mil jauhnya dan mencemari tempat-tempat paling terpencil.
Jadi, sebagai manusia, sudah seharusnya kita bersikap lebih bijak dalam menggunakan benda-benda plastik di kehidupan sehari-hari agar tidak membahayakan lingkungan.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)