TRIBUNTRAVEL.COM - Balon merupakan satu benda yang kerap dihadirkan dalam berbagai momen spesial.
Mulai dari ulang tahun, pesta pernikahan, wisuda, hingga perayaan Tahun Baru.
Namun, ada alasan mengapa penggunaan balon harus segera dihentikan.
Mengutip laman stuff.co.nz, para konservasionis mengungkap bahwa balon menimbulkan dampak buruk pada lingkungan dan kehidupan satwa liar.
Balon dapat menambah masalah sampah dan berbahaya bagi ikan dan burung yang hidup di alam liar.
Massey University di Selandia Baru pun telah mengambil tindakan mengenai konsekuensi yang ditimbulkan balon terhadap lingkungan.
Universitas tersebut menghentikan pelepasan balon helium pada upacara-upacara wisudanya di Wellington, Palmerston North, dan Auckland.
Manajer Nelson Ecoland, Karen Driver mengatakan hari-hari untuk penggunaan balon sudah seharusnya diakhiri.
"Balon benar-benar harus dilarang."
"Balon dapat menimbulkan polusi. Kita telah melihat balon-balon beterbangan di udara, lalu meletus dan jatuh ke suatu tempat dan bisa berakhir ke laut."
Ecoland adalah bagian dari Nelson Environment Centre, yang menjual alternatif bagi produk-produk yang berbahaya bagi lingkungan.
Produk yang dijual Nelson Environment Centre mencakup pembungkus makanan yang terbuat dari lilin lebah, tas katun, dan cangkir re-usable.
Karen mengatakan, alternatif penggunaan balon dapat mencakup layang-layang, bendera, atau "benda apa pun yang tidak digunakan sekali pakai."
"Benda yang hanya digunakan sekali pakai adalah musuh yang sebenarnya bagi lingkungan."
Manajer regional Forest and Bird, Debs Martin mengatakan masalahnya terletak pada fakta balon yang terbuat dari berbagai bahan, termasuk lateks, neoprene, kain nilon, dan mylar.