Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Biji Kakao, Mata Uang Berharga Suku Maya yang Dijadikan Minuman Mahal Bagi Bangsawan Eropa

Penulis: Ambar Purwaningrum
Editor: Apriani Alva
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minuman dari biji kakao warisan Suku Maya

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Penggunaan mata uang sebagai alat belanja sudah ada sejak ratusan tahun silam.

Jenis mata uang yang digunakan biasanya berupa emas, perak, sampai perunggu.

Namun ada satu peradapan yang menggunakan mata uang tak biasa sebagai alat pembayaran.

Ya, Suku Maya Kuno menggunakan biji kakao khusus sebagai mata uang.

Dilansir TribunTravel.com dari laman nbbmuseum.be, Suku Maya menjadi orang pertama yang menanam pohon kakao di dunia.

mexicolore.co.uk

Mereka menggunakan biji kakao sebagai mata uang barter yang bisa ditukarkan dengan makanan atau pakaian.

Selain sebagai mata uang, biji kakao juga digunakan untuk menyiapkan minuman pahit yang dikenal sebagai Xocoatl.

Tak seperti cokelat panas yang biasa kita minum, Xocoatl terbuat dari biji kakao bakar yang digiling dan dicampur dengan air serta rempah-rempah.

mexicolore.co.uk

Minuman rasa cokelat ini biasanya disediakan untuk kaum bangsawan dan para pejuang.

Hingga abad 16, kakao tidak pernah terdengar di benua Eropa.

Sampai kemudian Spanyol yang dipimpin oleh Hernan Cortes pada 1519 menyerbu tanah Aztec, kini dikenal sebagai Meksiko, menemukan komoditas ini.

biography.com

Ketika conquistador Spanyol yang bekerja untuk Charles V tiba di Amerika, suku Aztec mengira dia raja Dewa Quetzalcoatl.

Quetzalcoatl yang dilambangkan dalam bentuk ular berbulu adalah dewa tertinggi dari budaya Aztec.

Dewa ini dianggap sebagai sosok yang bertanggung jawab menempatkan pohon kakao di Bumi dan bertugas menyelamatkan rakyatnya.

Halaman
123