Pria berinisial EF (28) mengaku membawa bom di dalam tas, ketika dalam proses di jalur pemeriksaan (security check point/ SCP), untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan.
EF merupakan penumpang JT 261 yang rencananya melakukan penerbangan lanjutan (connecting flight) dari Balikpapan ke Surabaya.
Namun, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.
Beruntung, insiden ini tidak mengganggu penerbangan.
- 23 Mei 2018, Garuda Indonesia
Dua anggota DPRD Banyuwangi, Basuki Rachmad dari Fraksi Hanura dan Nauval Badri dari Fraksi Gerindra dibawa ke Polsek Rogojampi setelah mengaku membawa bom di dalam tasnya.
Pernyataan itu dilontarkan saat keduanya akan terbang menggunakan pesawat Garuda GA 265 rute Banyuwangi-Jakarta.
Basuki mengatakan tas milik rekannya yang tengah diperiksa petugas berisikan bom.
Tiga kali petugas bertanya, Basuki tetap menjawab tas milik Naufal berisi bom.
Naufal pun mengiyakan, di dalam tasnya terdapat bahan peledak.
Naufal berkilah korek api dan minyak wangi juga termasuk sebagai bahan peledak untuk membenarkan perkataannya.
- 27 Mei 2018, Lion Air
Seorang penumpang Lion Air berinisial YS (25) diturunkan sebelum pesawat lepas landas, Minggu (27/5/2018).
Semula, ia hendak ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia menggunakan Lion Air dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
YS mengatakan kepada penumpang lainnya, ada bom di pesawat ketika dalam proses masuk ke pesawat (boarding).
Pihak maskapai dan bandara langsung melakukan pengecekan ulang dengan mengembalikan penumpang, barang bawaan dan kargo ke terminal keberangkatan bandara, yang ternyata tidak ada.
Akibat dari kejadian itu penerbangan mengalami keterlambatan.
Penerbangan yang semula dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.40 WIB baru bisa diberangkatkan pada 14.15 WIB dan tiba di bandara Kuala Lumpur pukul 17.01 MYT.
Demi kenyamanan dan keamanan, Lion Air melakukan penggantian pesawaan untuk menerbangkan 127 penumpang dewasa dan enam anak.
- 28 Mei 2018, Lion Air
Inilah peristiwa terbaru soal candaan bom yang menghebohkan jagad penerbangan dan dunia maya.
Entah apa yang di pikiran FN (26) saat membuat kacau suasana Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya, Senin (28/5/2018).
Mahasiswa asal Wamena, Papua itu melontarkan candaan soal bom di pesawat Lion Air rute Pontianak-Jakarta yang hendak ditumpanginya.
Yang jelas, akibat candaannya yang begitu keterlaluan, banyak penumpang yang panik.
Kepanikan semakin menjadi saat penumpang melompat dari sayap untuk menyelamatkan diri sembari membawa barang masing-masing.
Dalam peristiwa kepanikan tersebut, tujuh orang penumpang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit TNI AU Dr Mohammad Sutomo, Pontianak untuk mendapatkan perawatan.