Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wafat 100 Tahun Lalu, Inilah 19 Fakta Cut Nyak Dien, Ibu Ratu di Sumedang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cut Nyak Dien

10. Cut Nyak Dhien ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh dan dirawat di rumah sakit di sana namun tetap melakukan kontak dengan pasukan Aceh.

11. Untuk menghindari pengaruhnya terhadap pasukan Aceh, Cut Nyak Dien diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat pada 11 Desember 1906.

12. Saat tiba di Sumedang bersama dua tawanan lain, Cut Nyak Dien dalam kondisi lusuh dengan tangan tak lepas memegang tasbih.

13. Saat menyerahkan Cut Nyak Dien kepada Bupati Sumedang, Belanda sengaja merahasiakan identitas Cut Nyak Dien dan dua tawanan lain.

14. Melihat perempuan yang taat beragama tersebut, Bupati Sumedang tidak menempatkan Cut Nyak Dien di penjara, melainkan menitipkannya di rumah H.Ilyas, seorang tokoh agama di Sumedang.

15. Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien berhasil mengambil hati banyak orang lantaran kepiawaiannya dalam menghafal Al-Qur'an.

16. Hingga akhir hayatnya, Cut Nyak Dien mengisi waktu dengan mengajarkan ilmu agama bagi masyarakat di sekitarnya.

17. Sampai akhir hayatnya bahkan hingga Indonesia merdeka, jati diri Cut Nyak Dien tidak diketahui oleh rakyat Sumedang.

18. Cut Nyak Dien wafat di Sumedang pada 6 November 1908, namun makamnya baru diketahui secara pasti pada tahun 1960 saat Pemda Aceh sengaja melakukan penelusuran.

19. Sebagai tanda penghormatan karena kepandaiannya dalam ilmu agama, Cut Nyak Dien pun disebut sebagai "Ibu Perbu (Ibu Ratu) dari Negeri Seberang" oleh rakyat Sumedang.