TRIBUNTRAVEL.COM - Jogja dikenal sebagai kota budaya yang kaya akan warisan seni tradisional.
Satu yang paling istimewa adalah batik, kain khas Nusantara yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Baca juga: Pantai Cemara Sewu Kretek Bantul Jogja: Pesona Pantai Teduh di Gumuk Pasir Parangkusumo
Baca juga: Museum Sandi Kotabaru Jogja: Jejak Perjuangan dan Misteri Persandian Indonesia
Untuk mengenal lebih dekat perjalanan panjang batik dari masa ke masa, pengunjung dapat berkunjung ke Museum Batik Yogyakarta.
Museum Batik Yogyakarta menjadi satu tempat wisata edukasi favorit, karena menyimpan lebih dari 1.400 koleksi batik dan peralatan membatik yang berusia puluhan hingga ratusan tahun.
Baca juga: Itinerary 1 Hari Main ke Jogja Bersama Pasangan dengan Bujet Rp 389 Ribu
Baca juga: Misteri Song Pedang Gunungkidul, Jogja: Tebing Karang Putih dengan Jejak Prasejarah
Sejarah Museum Batik Yogyakarta
Museum Batik Yogyakarta berdiri sejak tahun 1973 atas inisiatif pasangan Hadi Nugroho dan R. Ng. Jumima Dewi Sukaningsih bersama delapan sekawan.
Pada 1979, Museum Batik Yogyakarta diresmikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai museum batik pertama di Yogyakarta.
Berlokasi di sebuah rumah tua di kawasan pusat kota, museum ini tidak hanya menyimpan kain batik klasik, tetapi juga koleksi batik modern dan batik Peranakan.
Bahkan, ada batik berusia lebih dari 100 tahun yang berasal dari abad ke-19.
Baca juga: Itinerary Staycation Singkat di Jogja 2 Hari 1 Malam, Bujet Rp 920 Ribu untuk Berdua
Koleksi Canting, Pewarna, dan Alat Membatik
Setiap pengunjung yang datang akan dipandu untuk mengenal batik secara menyeluruh, mulai dari alat membatik tradisional hingga jenis-jenis motif batik yang penuh makna.
Satu koleksi menarik adalah canting dengan berbagai fungsi.
Misalnya, Canting Jegul untuk membuat pola dasar atau “nyorek”, Canting Klowong untuk garis pertama, hingga Canting Cecegan untuk titik-titik kecil.
Ada juga Canting Carat yang mampu membuat beberapa garis sekaligus.
Selain itu, museum menampilkan koleksi pewarna alami seperti indigo, secang, dan pacar banyu, serta pewarna sintetis modern seperti naptol yang kini lebih banyak digunakan.
Jenis Batik dan Filosofi di Baliknya
Di Museum Batik Yogyakarta, pengunjung bisa menemukan ragam batik klasik dengan filosofi mendalam.
Beberapa di antaranya:
- Sekar Jagad melambangkan keindahan dan keragaman dunia.
- Tirta Teja berarti air dan cahaya, harapan agar pemakai dapat beradaptasi di mana pun berada.
- Gringsing Gering digunakan untuk membedong bayi, dipercaya melindungi dari penyakit.
- Parangkusumo melambangkan harapan dan doa baik.
- Wahyu Tumurun serta Sido Mukti biasa dipakai dalam acara pernikahan, sebagai doa kehidupan bahagia.
- Ada pula batik Peranakan yang merupakan perpaduan budaya Jawa dengan pengaruh luar, menambah keragaman koleksi museum ini.
Koleksi Sulam Karya Dewi Sukaningsih
Selain batik, museum juga menampilkan koleksi sulam karya Dewi Sukaningsih.
Ia dikenal sebagai penyulam ulung yang menghasilkan karya sulaman berukuran besar hingga 4 meter x 90 sentimeter, yang bahkan mendapatkan rekor MURI pada tahun 2000.
Beberapa karyanya menggambarkan tokoh penting, seperti Sultan Hamengkubuwono IX dan Pangeran Diponegoro.
Koleksi sulam ini semakin memperkaya daya tarik museum sebagai pusat seni tekstil Yogyakarta.
Pengalaman Membatik Sendiri
Hal menarik lain dari Museum Batik Yogyakarta adalah kesempatan mencoba membatik secara langsung.
Pengunjung dapat menggunakan kain ukuran 45x35 sentimeter dengan desain yang sudah dipola.
Hasil batik buatan tangan sendiri bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Kegiatan ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, karena menghadirkan pengalaman autentik dalam memahami proses membatik.
Harga Tiket dan Jam Buka Museum Batik Yogyakarta
Bagi yang ingin berkunjung, berikut informasi lengkapnya:
Museum Batik Yogyakarta berlokasi di Jalan Doktor Sutomo No.13A, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Jogja.
Jam Buka: Senin – Sabtu, pukul 09.00 – 15.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp 30.000 per orang
Pelatihan Membatik: Mulai Rp 90.000 per orang
Kontak: (0274) 562-338 | WhatsApp 0895-1039-2157 | Email: infomuseumbatik@gmail.com
Lokasinya sangat strategis, hanya beberapa menit dari pusat kota dan berada di selatan Flyover Lempuyangan, sehingga mudah dijangkau kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Wisata Edukasi Keluarga dan Pelajar
Museum Batik Yogyakarta tidak hanya menarik bagi wisatawan umum, tetapi juga sering menjadi tujuan kunjungan sekolah dan rombongan pelajar.
Dengan panduan pemandu museum, pengunjung dapat memahami perjalanan panjang batik, dari kain sederhana hingga menjadi karya seni bernilai tinggi.
Selain itu, suasana klasik bangunan dan tata pamer yang rapi membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam museum.
Sebagai kota budaya, Yogyakarta selalu punya cara menghadirkan pengalaman wisata yang berbeda.
Mengunjungi Museum Batik Yogyakarta bukan hanya soal liburan, tetapi juga perjalanan mengenal lebih dekat filosofi dan kekayaan warisan leluhur Nusantara.
Dengan koleksi ribuan batik, alat membatik, sulaman, hingga kesempatan membatik langsung, museum ini layak menjadi satu destinasi utama ketika berkunjung ke Jogja.
TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.