TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Wasaka di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, merupakan tempat wisata sejarah yang unik, edukatif, dan penuh makna.
Berlokasi di tepi Sungai Martapura, museum ini tak hanya menyimpan berbagai koleksi artefak bersejarah, tetapi juga menjadi tempat belajar nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi muda.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Religi di Banjarmasin yang Wajib Dikunjungi, dari Masjid Tua hingga Makam Ulama
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Surabaya-Banjarmasin: Terbang Akhir Pekan Juni 2025 Mulai Rp 750 Ribu
Nama Wasaka sendiri merupakan singkatan dari “Waja Sampai Kaputing”, sebuah semboyan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan yang berarti “berjuang sampai titik darah penghabisan”.
Museum ini didirikan oleh Gubernur Kalsel Ir. Said dan diresmikan pada 10 November 1991, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional.
Baca juga: Itinerary Semarang 3 Hari 2 Malam dari Banjarmasin, Solo Trip Mulai Rp 2,8 Juta, Pesawat PP & Hotel
Baca juga: Itinerary Jogja 3 Hari 2 Malam dari Banjarmasin, Solo Trip Rp 3,5 Juta Termasuk Pesawat & Hotel
Koleksi Bersejarah yang Menghidupkan Kisah Perjuangan
Museum Wasaka menyimpan lebih dari 100 koleksi bersejarah, mulai dari senjata tradisional seperti keris dan mandau, hingga senjata api seperti senapan dan mortir yang digunakan oleh para pejuang Banjar.
Pengunjung juga bisa melihat baju-baju lusuh milik para pejuang, dokumen penting, serta foto-foto hitam putih yang mengabadikan momen perjuangan.
“Biasa orang datang bukan cuma lihat sejarah, tapi juga buat foto-foto. Kami izinkan, tak masalah,” jelas Muksin, pemandu Museum Wasaka.
Museum ini bukan hanya tempat menyimpan benda lama, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pendidikan sejarah, di mana pelajar dan masyarakat umum bisa belajar tentang semangat pantang menyerah para pejuang.
Baca juga: Itinerary Surabaya 3 Hari 2 Malam dari Banjarmasin, Bujet Hemat Rp 2,4 Juta Termasuk Pesawat & Hotel
Suasana Ramai dan Hidup di Sekitar Museum
Berbeda dari suasana museum pada umumnya yang cenderung tenang, area sekitar Museum Wasaka justru hidup dan ramai, terutama pada sore hari.
Anak-anak dari lingkungan sekitar sering terlihat bermain bola dengan ceria di halaman museum.
Orang tua pun dapat menikmati suasana santai sambil melihat-lihat koleksi yang ada.
“Rame tapi tidak sering, kadang saja. Kami memang sering main bola di sini sama teman-teman,” ucap Khairullah, salah satu anak warga sekitar.
Tak jauh dari bangunan museum, tepat di bawah Jembatan Banua Anyar, terdapat deretan jajanan UMKM yang mulai ramai sejak pukul 15.00 hingga 17.30 WITA.
Dengan iringan orkes dangdut, suasana menjadi semakin meriah dan menyenangkan bagi pengunjung.
“Tiap sore ramai mulai jam 3 sampai jam setengah 6 sore. Lagu-lagu dangdut ini diputar sore-sore,” ungkap Jainah, salah satu pemilik warung.
Destinasi Foto yang Populer dan Instagramable
Museum Wasaka juga terkenal sebagai tempat berfoto yang menarik, terutama di kalangan anak muda.
Banyak yang datang hanya untuk mengambil gambar di depan bangunan bergaya khas dan penuh nilai historis ini.
Bahkan, foto pra-wedding juga kerap dilakukan di museum ini.
“Baru kali ini kami foto-foto, memang gratis. Masuk ke dalam juga kalau mau foto-foto gratis. Tapi museumnya tutup jam 3 sore,” ujar Datul, seorang pengunjung yang sedang berfoto bersama teman-temannya.
Bangunan museum yang khas dengan gaya rumah tradisional Banjar dan letaknya yang strategis di tepi sungai menjadikan tempat ini romantis dan fotogenik, cocok untuk berbagai keperluan dokumentasi pribadi maupun profesional.
Akses, Jadwal Operasional, dan Fasilitas
Museum Wasaka terbuka untuk umum setiap hari Selasa hingga Minggu, dan tutup pada hari Senin serta hari libur nasional.
Pengunjung disarankan untuk datang sebelum pukul 15.00 WITA agar bisa menikmati isi museum secara maksimal.
Fasilitas di sekitar museum pun cukup lengkap, termasuk area parkir, jajanan UMKM, serta suasana lingkungan yang ramah anak.
Meski berada di tengah kota, suasana sekitar museum tetap nyaman untuk berwisata sejarah dan edukasi.
Menyatu dengan Komunitas, Menghidupkan Sejarah
Museum Wasaka tidak hanya menjadi tempat belajar sejarah, tapi juga bagian dari kehidupan sosial masyarakat setempat.
Suasana sore hari yang meriah dengan anak-anak bermain, warung jajanan yang ramai, dan orkes dangdut yang mengalun lembut, semuanya menunjukkan bahwa museum ini menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
“Alhamdulillah, pelajar masih yang paling banyak datang ke sini,” tambah Muksin.
Rekreasi yang Layak Dikunjungi
Museum Wasaka bukan sekadar tempat menyimpan sejarah.
Museum Wasaka adalah tempat belajar, bersantai, hingga berfoto-foto.
Di sini, kamu bisa memahami kisah perjuangan rakyat Banjar, melihat langsung peninggalan sejarah, sekaligus menikmati suasana sore yang menyenangkan bersama keluarga atau teman.
Jika kamu sedang berada di Banjarmasin, jangan lewatkan Museum Wasaka sebagai tempat wisata edukatif dan penuh pengalaman.
Museum Wasaka cocok untuk semua kalangan—pelajar, keluarga, hingga pasangan muda yang ingin mengenal sejarah Indonesia dari dekat sambil menikmati suasana khas Banjarmasin yang ramah dan hidup.
(Ambar/TribunTravel) (Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.