TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kabar pewaris Hermes yang akan mewariskan kekayaannya yang nilainya fantastis.
Nicolas Puech, cucu dari pendiri Hermes secara resmi akan mewariskan harta kekayaannya kepada tukang kebun pribadinya yang berusia 51 tahun.
Puech kabarnya akan mewariskan kekayaannya sebesar 11 miliar USD atau setara sekira Rp 172 triliun kepada tukang kebun pribadinya.
Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal

Sebagaimana diketahui, Puech merupakan seorang cucu dari pendiri Hermes - perusahaan fesyen besar di dunia, sekaligus sebagai pemegang 5,7 persen saham perusahaan tersebut.
Menurut kabar berita Swiss Tribune de Genève, Puech dikenal sebagai sosok yang pendiam dan kerap menyendiri, dan hanya memiliki sedikit kontak dengan keluarganya.
Selain itu Puech juga berstatus lajang dan tidak memiliki anak, sehingga dirinya menganggap tukang kebun (yang namanya belum disebutkan) itu seperti saudara.
Baca juga: UNESCO Menambahkan 27 Situs Baru ke Dalam Daftar Warisan Budaya, Ada Satu di Indonesia
Untuk melegitimasi tindakannya, Puech sedang dalam proses menjadikan tukang kebun berusia 51 tahun ini sebagai anak angkat yang sah di mata hukum.
Tidak banyak lagi yang diketahui publik tentang tukang kebun ini selain bahwa ia berasal dari keluarga Maroko yang sederhana dan memiliki seorang istri berkebangsaan Spanyol serta dua anak.

Baca juga: Cerita Sedih Wanita Lansia Dituntut Anaknya gegara Tidak Mau Memberikan Warisan Rumah
Sempat Wariskan Harta ke Yayasan Sosial
Sebelumnya, Puech sempat berniat mewariskan harta kekayaannya pada yayasan sosial miliknya.
Namun, ia berubah pikiran di awal tahun ini, tanpa diketahui penyebabnya, yang sontak mengejutkan publik.
Menurut laporan Entrepreneur, Puech sempat mengirimkan catatan tulisan tangan kepada pihak yayasan sosial dan mengungkapkan keinginannya untuk suksesi baru.
Tanpa pewaris langsung atas namanya, miliarder itu mungkin bisa lolos dari rencananya.
Namun bukan tanpa hambatan hukum yang besar.
Menurut Tribune de Genève, mengadopsi anak berusia dewasa di Swiss adalah hal yang rumit secara hukum.
Ditambah bahwa anak yang diadopsi itu nantinya akan mendapatkan warisan kekayaan fantastis, hal ini bisa menjadi proses yang berisiko tinggi.
Baca juga: 6 Situs Warisan Dunia UNESCO di Thailand Buat Liburan Akhir Tahun, Ada Kota Bersejarah Ayutthaya
Punya Riwayat Konflik dengan Keluarga
Nicolas Puech juga dikenal memiliki riwayat konflik dengan keluarganya sendiri.
Ini bukan pertama kalinya Puech bentrok dengan keluarganya.
Pada 2014 silam, ia meninggalkan dewan direksi Hermes setelah tawaran pengambilalihan yang tidak bersahabat dari saingan mode LVMH.
Namun dia tetap mempertahankan saham miliknya, dan menjadikannya salah satu orang terkaya di Swiss.
Baca juga: Asal Usul Jogetan Gemoy Prabowo Subianto, Ternyata Warisan dari Orang Tersayang
Dia sekarang tinggal di sebuah rumah besar bersama 66 penghuni lainnya di La Fouly.
Hermes, yang kini menjadi perusahaan publik terbesar ketiga di Prancis yang bernilai sekira 200 miliar USD, sudah tidak asing lagi dengan sorotan.
Namun, perkembangan terbaru ini telah menjadi perhatian utama, menimbulkan pertanyaan dan rasa ingin tahu tentang masa depan kerajaan bersejarah ini.
Apalagi bisnis fesyen juga semakin berkembang pesat, khususnya dipicu dengan adanya popularitas tas legendarisnya, seperti Hermes Kelly dan Hermes Birkin.
(TribunTravel.com/ni)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.