Laporan wartawan TribunTravel.com, Aprilia Saraswati
TRIBUNTRAVEL.COM - Rasanya kurang lengkap jika pergi liburan ke Kuching, Sarawak, Malaysia tetapi pulang dengan tangan kosong.
Ada sejumlah tempat belanja di Kuching yang menarik dikunjungi buat beli oleh-oleh.

TribunTravel baru-baru ini mengunjungi Kuching pada Senin (4/9/2023).
Kebetulan TribunTravel menginap di The Waterfront Hotel yang lokasi tidak begitu jauh dari Waterfront.
Baca juga: Masakan Khas Suku Melanau di Kuching Malaysia, Sensasi Kelezatan Ikan & Ayam Kaya Rempah
Tepat di depan Waterfront berderet toko-toko yang menjajakan oleh-oleh yang bisa Tribunners beli untuk buah tangan teman dan saudara di rumah.
Lokasi tersebut bernama Main Bazaar yang lokasinya juga tidak begitu jauh dari Kuil Tua Pek Kong.
Bangunnya tampak kuno, tapi masih terawat dengan baik.
Pilihan oleh-oleh yang dijual di sini pun banyak, mulai dari gantung kunci, kaus, dompet, hingga beberapa aksesoris khas dari Kuching.

Ada pula aksesoris dengan motif khas Sarawak, serta burung rangkong badak yang menjadi burung resmi negara bagian tersebut.
Jangan heran saat melihat kerajinan tangan dari Sarawak warna-warni karena sudah menjadi ciri khas nan unik.
Banyak juga pedagang menjual anyaman dari rotan yang bisa Tribunners beli untuk buah tangan.
Untuk pilihan oleh-oleh makanan pun tidak kalah banyak.

Tribunners bisa membeli kuih jala Sarawak yang merupakan makanan tradisional, biasanya disebut pula kue sarang semut.
Selain itu, ada tebaloi yang merupakan makanan ringan terbuat dari sagu dengan tekstur renyah.
Jangan lupa Tribunners membeli kek lapis yang berwarna-warni khas dari Sarawak.
Minimal dalam satu kue terdiri dari 2 kombinasi warna, tapi kebanyakannya lebih.
Tak perlu terburu-buru, kalian bisa berjalan-jalan dulu sambil menentukan pilihan mana yang akan dibeli.
Setiap tokonya memiliki selisih harga yang tidak terlalu jauh sehingga alangkah lebih baik untuk memilih terlebih dahulu.
Jika sudah puas berbelanja, Tribunners bisa jalan ke arah Carpenter Street.

Di sana ada kedai kopi, kedai makanan, hingga kuil.
Jalan di Carpenter Street sangat nyaman untuk pejalan kaki karena tidak begitu ramai dan bersih.
Sangat cocok jika ingin menghabiskan waktu di sore hari sambil menikmati kopi atau makanan berat.
Baca juga: Cerita di Balik Nama Kota Kuching di Malaysia, Ternyata Berkaitan dengan Hewan Kucing
Tua Pek Kong Temple, Kuil Tertua di Kuching

Tua Pek Kong Temple lokasinya tak jauh dari Main Bazaar.
TribunTravel berkunjung ke Tua Pek Kong Temple pada Selasa (29/8/2023).
Tua Pek Kong Temple terletak di persimpangan jalan dekat dengan waterfront, Kuching, Sarawak, Malaysia.
Kuil ini beralamat di Jalan Tunku Abdul Rahman, 93100 Kuching, Sarawak, Malaysia yang buka dari jam 06.00 sampai 18.00 waktu setempat.
Jika Tribunners ingin berjalan kaki dari waterfront, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit saja.
Kuil ini memiliki perpaduan warna merah dan biru cerah yang menjadi tempat penting bagi kelompok Tionghoa di Kuching.
Motif naga yang menghiasi atap Tua Pek Kong Temple pun menjadi daya tarik tersendiri.
Banyak juga ukir-ukiran 3D di area kuil yang sangat indah.
Tour guide kami, Hamzah, mengatakan jika Tua Pek Kong Temple menjadi kuil tertua di Kuching.
Waktu pendirian Tua Pek Kong Temple belum diketahui pasti tepatnya dan masih jadi teka-teki.
Baca juga: Melinau Gorge yang Indah di Mulu National Park Sarawak, Bisa Renang Berlatar Pegunungan
Namun, Tua Pek Kong Temple diyakini ditelah ada sejak tahun 1839.
Sejarahnya, Tua Pek Kong Temple diketahui sempat selamat dalam kebakaran yang cukup besar di Kuching.
Bahkan, selamat dari bom Jepang saat terjadi Perang Dunia II pada tahun 1941 dan masih utuh hingga umurnya sekira 200 tahun.
Bagi Tribunners yang ingin berkunjung ke Kuching, Tua Pek Kong Temple tentu bisa menjadi pilihan tempat wisata.
Baca juga: Clearwater Cave Sarawak Bikin Berdecak Kagum, Gua Terpanjang se-Asia dengan Kolam Jernih Bak Kaca
Karena kuil ini sangat terawat dan bangunannya masih terjaga dengan baik.
Kuil ini juga masih aktif, sehingga pengunjung juga bisa melihat aktivitas jemaah yang sedang beribadah.
Tak sedikit pengunjung yang datang untuk mengagumi keindahan Tua Pek Kong Temple ini sambil memotretnya untuk kenang-kenangan.
Lantaran Tua Pek Kong Temple juga tidak terlalu besar, Tribunners cukup membutuhkan waktu sekira 10-15 menit untuk eksplor kuil tersebut.
Baca juga: Canopy Trail di Mulu National Park Sarawak, Jembatan Gantung dengan View Hutan Hujan dari Ketinggian
(TribunTravel.com/Aprilia Saraswati)
Simak artikel lainnya seputar Sarawak di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.