Laporan wartawan TribunTravel.com, Aprilia Saraswati
TRIBUNTRAVEL.COM - Mulu National Park di Sarawak, Malaysia memiliki banyak gua yang menawan untuk disusuri.
Gua-gua di Mulu National Park terdiri dengan beberapa kategori penjelajahan, seperti show cave dan khusus caving dengan tingkat kesulitan berbeda.
Wind Cave mejadi salah satu destinasi show cave yang ada di Mulu National Park.
TribunTravel berkunjung langsung ke Wind Cave untuk melihat keindahan yang membuat berdecak kagum pada Minggu (3/9/2023).
Baca juga: Serunya Susur Gua di Racer Cave Mulu National Park Sarawak, Ketemu Ular Langka hingga Stalagmit Unik
Untuk menujuWind Cave, pengunjung harus menaiki perahu dari Mulu National Park kurang lebih 20 menit.
Tur ke Wind Cave digabungkan dengan ke Batu Bungan dan Clearwater Cave.
Biasanya sebelum ke Wind Cave pengunjung akan dibawa mampir di Batu Bungan beberapa menit untuk membeli oleh-oleh khas Mulu.
Suki, tour guide dari Mulu National Park, mengatakan nama Wind Cave berasal dari angin yang bertiup di dalam gua.
Di beberapa bagian di gua pengunjung akan merasakan embusan angin yang sejuk.
Panjang dari Wind Cave sekira 350 meter.
Wind Cave memiliki satu kesatuan dengan Clearwater Cave, saling berhubungan.
Karena ini termasuk show cave, jadi sudah disediakan jalan kayu dan tangga untuk pengunjung.
Destinasi wisata ini termasuk tempat wisata alam yang ramah untuk keluarga.
Wind Cave memiliki beberapa spot dengan keistimewaan sendiri.
Seperti ada bebatuan yang berbentuk bak raja, ratu, kuda hingga pion catur.
Spot tersebut diberi nama King’s Chamber.
Di King's Chamber ada tiang-tiang megah yang membuat Wind Cave semakin istimewa.
Di tengah gua juga ada bagian atas yang terbuka dan di bawahnya ada sungainya.
Tampak dari bawah ada banyak tumbuh-tumbuhan hingga pepohonan di atas gua tersebut.
Pengelola sudah menaruh lampu di beberapa spot yang ditata sedemikian rupa, membuat stalagmit dan stalaktit semakin terlihat kemegahannya.
Gua ini telah terbentuk jutaan tahun yang lalu, Suki pun mengimbau pengunjung untuk tidak memegang stalagmit dan stalaktit.
Bahkan, pengelola memiliki cut off time demi menjaga kelestarian gua tersebut.
Sekira pukul 13.00 waktu setempat, Wind Cave diharapkan untuk sudah steril dari pengunjung yang datang.
Baca juga: Jelajah Lang Cave di Mulu National Park, Kagumi Keindahan Stalaktit dan Stalagmit yang Masih Aktif
Keindahan Melinau Gorge di Mulu National Park Sarawak
Mulu National Park memang memiliki banyak sekali spot yang menarik buat dijelajahi
Selain gua, di sana juga ada ngarai dengan sungai nan indah yang bisa kamu lewati, yaitu Melinau Gorge.
Melinau Gorge ini menjadi salah satu tempat yang pas banget buat beristirahat setelah mendaki ke Pinnacles.
Apalagi setelah berjalan sepanjang 9 km atau mendaki sepanjang 2,4 km pulang pergi, Tribunners bisa berendam sejenak untuk melunturkan capek.
TribunTravel bersempatan menikmati dinginnya air sungai Melinau pada Kamis (31/8/2023) setelah berjalan selama 3,5 jam melewati hutan.
Airnya sangat sejuk dan alirannya kebetulan tidak terlalu deras.
Sangat enak untuk berenang atau sekadar main air di tepian sungai.
Untuk ke sana pun sangat mudah, Tribunners hanya perlu berjalan sekiranya 2 menit dari Camp 5.
Tak hanya bisa menikmati dinginnya air, Tribunners dimanjakan dengan pemandangan pengunungan batu kapur yang menjulang tinggi.
Pemandangan yang sangat apik membuat hati dan pikiran rileks.
Melinau Gorge diketahui memisahkan Gunung Benarat dari Gunung Api.
Untuk ke sana dan bertualang ke berbagai spot, pengunjung harus naik boat dari Mulu National Park HQ ke Kuala Litut selama 1-2 jam untuk menuju Camp 5.
Mininum 3 orang dalam satu grup, tapi tidak perlu khawatir jika kurang dari itu.
Baca juga: Nginap di Camp 5 Mulu National Park sebelum Daki Pinnacles Ikonik, Fasilitasnya Lengkap dan Nyaman
Biasanya akan digabung dengan kelompok yang lain agar jumlahnya pas.
Setelah itu, pengunjung harus berjalan sepanjang 9 km di tengah hutan yang bisa menghabiskan waktu selama 3-5 jam.
Jalannya cukup landai hanya satu kali melewati bukit yang tidak terlalu sulit.
Walaupun berjalan di tengah hutan jangan dibayangkan udaranya akan sejuk.
Baca juga: Mulu Marriott Resort & Spa Sarawak, Hotel Mewah di Tengah Hutan Hujan yang Menenangkan
Karena ini hutan hujan tropis, udara cukup lembap sehingga akan mudah berkeringat.
Disarankan untuk membawa baju yang menyerap keringat serta membawa persediaan air yang cukup.
Pengunjung harus menyiapakan uang sekira 450 RM (Rp 1,4 juta) yang termasuk perahu Mulu HQ ke Kuala Litut dan sebaliknya, Camp 5 selama 3 hari 2 malam, serta ranger.
Saat ingin mendaki ke Pinnacles harus didampingi oleh ranger karena untuk alasan keselamatan.
Baca juga: Daki Pinnacles Mulu National Park, Medan Berbatu yang Worth It Dicoba Setidaknya Sekali Seumur Hidup
Tidak disarankan mendaki saat hujan turun karena sangat berbahaya.
Mendaki ke Pinnacles ini cukup berat, akan lebih susah lagi saat turun.
Sehingga, pihak Mulu National Park menerapkan cut off time untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.
Diperkirakan saat naik membutuhkan waktu 8 jam, untuk naik dan turun.
(TribunTravel.com/Aprilia Saraswati)
Simak artikel lainnya seputar Sarawak di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.