Breaking News:

Fakta di Balik Warna Pesawat yang Dicat Dominan Putih, Benarkah Bikin Hemat Bahan Bakar?

Pesawat memiliki warna dominan putih dengan corak berbeda-beda tergantung maskapainya, tapi tahukah kamu alasan di baliknya?.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Unsplash/photosbysamuelhb
Pesawat memiliki warna dominan putih dengan corak berbeda-beda tergantung maskapainya, tapi tahukah kamu alasan di baliknya?. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pesawat terbang memiliki warna dominan putih?

Alih-alih diwarnai dengan warna lain, sebagian besar pesawat terbang memang dicat putih hampir di semua bagiannya.

Pesawat memiliki warna dominan putih dengan corak berbeda-beda tergantung maskapainya, tapi tahukah kamu alasan di baliknya?.
Pesawat memiliki warna dominan putih dengan corak berbeda-beda tergantung maskapainya, tapi tahukah kamu alasan di baliknya?. (aceebee from Camberley, UK, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Bukan tanpa sebab, ada fakta menarik di balik warna pesawat yang dominan putih, meski setiap maskapai memiliki coraj yang berbeda.

Lalu mengapa pesawat dicat putih?

Baca juga: Hong Kong Bagi-bagi 500 Ribu Tiket Pesawat Gratis setelah Buka Perbatasan, Mau?

Dilansir dari Simple Flying, Rabu (12/10/2022), cat di pesawat rupanya mampu menambah berat 272-544 kilogram.

Tonton juga:

Bobot ekstra ini meningkatkan jumlah bahan bakar yang dibakar pesawat dan pada akhirnya bisa setara dengan membawa sebanyak delapan penumpang tambahan.

Untuk menghilangkan berat yang tidak perlu ini membuat penerbangan lebih murah dioperasikan.

Selain itu, cat juga membutuhkan biaya baik untuk pekerjaan awal maupun pengecatan ulang ketika warna mulai kusam.

Dan sudah terbukti bahwa warna putih tidak cepat pudar secepat warna lain, artinya pesawat jadi jarang dicat ulang dan lebih hemat uang.

Baca juga: Mabuk Jamur Ajaib, Seorang Pria Dobrak Toilet Pesawat dan Serang Pramugari

Pesawat memiliki warna dominan putih dengan corak berbeda-beda tergantung maskapainya, tapi tahukah kamu alasan di baliknya?.
Pesawat memiliki warna dominan putih dengan corak berbeda-beda tergantung maskapainya, tapi tahukah kamu alasan di baliknya?. (Instagram/@garuda.indonesia)
2 dari 4 halaman

Tak hanya lebih hemat uang, cat putih membuat pesawat lebih dingin.

Pesawat dengan warna dominan putih mampu memantulkan sinar matahari dan meminimalkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk menjaga pesawat tetap nyaman.

Pesawat modern yang terbuat dari bahan komposit membutuhkan perlindungan lebih dari matahari karena dapat rusak oleh radiasi UV.

Inilah yang menjadi alasan lain mengapa pesawat dicat putih.

Fakta lain pesawat dominan warna putih tak lain demi alasan keamanan dan pemeliharaan.

Dengan mengecat pesawat berwarna putih, jaul lebih mudah bagi kru pemeliharaan untuk menemukan kerusakan apapun.

Hal ini memungkinkan tumpahan atau kebocoran minyak, retakan dan kesalahan lainnya untuk segera diidentifikasi dan diperbaiki.

Baca juga: Modal Headphone Bikin Makanan di Pesawat Terasa Lebih Enak, Kok Bisa?

Mengecat pesawat berwarna putih juga membantu menghindari serangan burung yang memungkinkan unggas air dan burung lain untuk melihat pesawat dan menghindari menabraknya.

Sedangkan mewarnai pesawat dengan warna lebih gelap akan membuatnya menyatu dengan tanah dan mengurangi kemampuan burung untuk melihatnya.

Hal yang sama dapat dikata untuk pencarian dan penyelamatan, karena badan pesawat putih membantu penyelamat menemukan lokasi kecelakaan dengan lebih mudah.

Baca juga: Pria Kaget Hanya Ada 3 Penumpang di Pesawat, Serasa Naik Jet Pribadi

3 dari 4 halaman

Pesawat Butuh Waktu Lebih Lama Terbang ke Arah Barat

Pesawat membutuhkan waktu lebih lama terbang ke arah barat bukan menjadi rahasia lagi.

Meski ada banyak faktor yang mempengaruhi durasi penerbangan.

Namun, secara umum, kamu akan melihat penerbangan ke arah barat dijadwalkan memakan waktu lebih lama, mengapa demikian?.

Dilansir dari Simple Flying, ada beberapa faktor yang menyebabkan pesawat membutuhkan waktu lebih lama untuk terbang ke barat, di antaranya:

1. Faktor rotasi Bumi

Bumi berputar dari barat ke timur.

Dan pada kecepatan yang cukup di garis khatulistiwa, kecepatan rotasi sekitar 1.000 kilometer per jam (620 mil per jam).

Berpikir sederhana, itu seharusnya membuat penerbangan ke barat membutuhkan waktu lebih sedikit, karena planet ini bergerak menuju pesawat.

Namun, ini tidak terjadi.

4 dari 4 halaman

Pada kenyataannya, pesawat juga bergerak menjauh dari tujuan karena terus berputar dengan Bumi (bukan hanya permukaan yang berputar, tetapi juga atmosfer).

Yang penting adalah kecepatan pesawat dalam kaitannya dengan Bumi.

Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. (Unsplash/Mitsuo Komoriya)

2. Faktor aliran angin

Rotasi Bumilah yang menyebabkan waktu penerbangan yang lebih lama, tetapi bukan karena ia bergerak menuju atau menjauh dari pesawat terbang.

Ini malah karena pengaruhnya terhadap pola angin yang disebut aliran jet ketinggian tinggi.

Benda yang berputar memiliki gaya tegak lurus terhadap sumbu rotasi ini dikenal sebagai gaya Koriolis.

Gaya ini mendorong angin ke timur di Belahan Bumi Utara dan barat di Belahan Bumi Selatan.

Kekuatan ini terkait dengan kecepatan rotasi.

Titik yang lebih dekat ke khatulistiwa berputar lebih cepat daripada titik-titik yang dekat dengan kutub karena mereka harus melakukan perjalanan lebih jauh di setiap rotasi pada saat yang bersamaan.

Selain itu, angin dipengaruhi oleh pemanasan matahari dan akan mengalir dari area bertekanan tinggi ke tekanan rendah.

Jika digabungkan, efek ini menghasilkan aliran jet yang bergerak dari barat ke timur tetapi dengan pola bergelombang.

Aliran jet dapat bervariasi dalam kekuatan, ketinggian, dan perutean dari waktu ke waktu dan biasanya akan menjadi yang terkuat lebih dekat ke kutub.

Aliran jet ini memiliki efek signifikan pada pesawat terbang.

Sebuah pesawat yang melaju ke timur dapat secara efektif mengambil angin sakal yang mempercepat perjalanannya.

Sebaliknya, penerbangan ke arah barat mungkin akhirnya terbang melawan angin.

Baca juga: Rahasia Penerbangan: Pilot Dapat Tinggalkan Kokpit Saat Penerbangan Berlangsung, Ini Syaratnya

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pesawat terbangBumiKhatulistiwa Gempa Megathrust Supermoon Yeti Airlines Sesar Cimandiri Sesar Lembang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved