TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah pesawat mengalami turbulensi saat mengudara hingga menyebabkan lima penumpang terluka.
Melansir Simple Flying, Sabtu (3/9/2022), pesawat Turkish Airlines mengalami turbulensi saat terbang dari Ouagadougou, Burkina Faso ke Conakry, Guinea pada Senin (29/8/2022) malam.

Pesawat itu dilaporkan membawa 134 penumpang.
Insiden itu terjadi ketika penerbangan, yang dioperasikan oleh Airbus A330-200 dengan kode registrasi TC-JNB, sedang mendekati Bandara Internasional Ahmed Sékou Touré Conakry.
Baca juga: Pesawat Cessna Jatuh di Area Parkir Masjid Agung Sheikh Zayed UEA, Pilot Harus Dilarikan ke RS
Awak penerbangan, yang berasal dari Istanbul, memberi tahu menara tentang turbulensi, dan tim krisis dikerahkan di bandara.
Tim tersebut terdiri dari petugas medis, pemadam kebakaran, dan petugas keamanan.
LIHAT JUGA:
Setelah mendarat, penumpang diperiksa oleh petugas medis, dan lima dari mereka kemudian dibawa ke rumah sakit.
Pesawat kemudian berangkat dengan selamat untuk penerbangan kembali ke Istanbul, dengan penundaan sekitar lima jam.
Penerbangan TK537 adalah layanan terjadwal dari Istanbul ke Conakry yang dioperasikan Turkish Airlines tiga kali per minggu.
Penerbangan tersebut singgah selama 55 menit di Ouagadougou dalam perjalanan ke Conakry.
Dalam penerbangan tersebut, Turkish Airlines menggunakan Airbus A330-200.
Airbus A330-200 dapat menampung 250 penumpang, dengan rincian 232 penumpang di kelas ekonomi dan 18 penumpang di kelas bisnis.

Turkish Airlines sendiri memiliki 13 Airbus A330-200 dengan ukuran serupa dengan 13 Airbus A330-200.
Selain itu, Turkish Airlines juga memiliki 37 Airbus A330-300 yang lebih besar dengan kapasitas 289 penumpang dalam konfigurasi dua kelas.
Meskipun penerbangan TK537 pada hari Senin mungkin bukan pengalaman yang paling menyenangkan bagi penumpang, Turkish Airlines membanggakan di situs webnya tentang kenyamanan di dalam pesawat Airbus A330-200-nya.
Termasuk "pencahayaan khusus yang menciptakan suasana sekitar, mengurangi efek jetlag dan hiburan dalam penerbangan yang menyediakan saluran TV langsung, musik, dan konektivitas satelit."
Baca juga: Pesawat Bermasalah, Penumpang Terlantar 20 Jam di Bandara
Baca juga: Tiket Pesawat Turun, Menparekraf Sandiaga Uno: Berkat Doa & Kerja Sama Semua Pihak
Pilot pingsan setelah pesawat turbulensi
Diberitakan TribunTravel sebelumnya, seorang pilot dilaporkan pingsan di ketinggian 30.000 kaki setelah pesawat mengalami turbulensi.
Insiden pilot pingsan terjadi di dalam penerbangan Jet2 dari Birmingham, Inggris menuju Antalya, Turki.
Beruntung, pilot kedua menyatakan keadaan darurat dan dengan aman mendaratkan pesawat di Thessaloniki, Yunani, dilaporkan Simple Flying.
Menurut laporan, pilot pingsan tak lama setelah penerbangan mengalami turbulensi sedang.
Semua anggota awak pesawat dan penumpang di dalam pesawat dilaporkan selamat.

Pesawat pun melakukan pendaratan darurat di Thessaloniki, Yunani, sebagai tindakan pencegahan yang diambil oleh pilot.
Seorang kru penerbangan pengganti kemudian diterbangkan ke Thessaloniki untuk melanjutkan penerbangan ke Antalya.
Sementara itu, penumpang yang mengalami penundaan terbang lebih dari delapan jam diberi voucher makan saat menunggu di bandara.
Kendati demikian, Jet2 tidak mengganti biaya penumpang untuk penerbangan tersebut karena kebijakan penggantian Jet2 menguraikan secara eksplisit bahwa maskapai ini tidak mengkompensasi penundaan yang disebabkan oleh keadaan darurat medis.
Baca juga: Kenapa Berat Barang yang Masuk ke Kabin Pesawat Dibatasi? Ternyata Inilah Alasannya
Baca juga: Seorang Pramugara Gendong Balita yang Menangis di Pesawat, Videonya Jadi Viral di Medsos
Seorang juru bicara maskapai mengatakan, "Penerbangan LS1239 dari Birmingham ke Antalya dialihkan ke Bandara Thessaloniki sebagai tindakan pencegahan pada Selasa karena salah satu pilot merasa tidak sehat.
Kru pengganti diterbangkan ke Thessaloniki sehingga kami bisa mengantarkan penumpang dalam perjalanan mereka ke Antalya pada malam yang sama.
Kami mengomunikasikan hal ini kepada pelanggan kami sesegera mungkin, dan tim kami bekerja sangat keras untuk menjaga semua orang.
Kami ingin meminta maaf kepada siapapun yang terkena dampak penundaan tak terduga ini."
(TribunTravel.com/SA)